Calon presiden (capres) dari Partai Demokrat Korea Lee Jae-myung mengumumkan niat untuk melakukan perombakan politik besar-besaran.
Pernyataan Lee tersebut dikeluarkan setelah Ketua Partai Demokrat Song Young-gil mengatakan dirinya tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan sela dan partainya juga tidak akan berpartisipasi dalam pemilihan di beberapa wilayah, termasuk di distrik Jongno, Seoul.
Untuk mewujudkan perubahan politik, Lee berjanji akan menunjuk menteri-menteri berusia 30-an dan 40-an tahun di bidang ilmu pengetahunan dan teknologi serta lingkungan masa depan, selain mempertimbangkan cara untuk mengangkat perdana menteri yang direkomendasikan oleh masyarakat dan parlemen.
Adapun dalam kampaye pemilihan umum presiden, Lee melontarkan dirinya akan menghentikan kenegatifan dan hanya berfokus pada penghidupan masyarakat, serta menyerukan agar partai-partai oposisi bergabung dalam upaya tersebut.
Sebagai tanggapannya, Partai Kekuatan Rakyat mendesak capres Lee untuk menyetujui penyelidikan khusus atas skandal lahan di Daejang-dong.
Capres Yoon Suk Yeol dari Partai Kekutan Rakyat menegaskan bahwa negara harus dikelola berdasarkan semangat demokrasi liberal dan penghormatan akan hak asasi manusia. Dia juga mengatakan bahwa identitas nasional yang jelas adalah prioritas utama untuk keamanan negara, sebagaimana negara yang goyah akan binasa.