Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo menyebut kondisi ekonomi di dalam dan luar negeri sebagai perang ekonomi dan meminta kementerian terkait untuk menanggulanginya dengan cepat.
Dalam sebuah rapat peninjauan dan pengendalian urusan negara yang diadakan di kantor pemerintah di Seoul hari Kamis (30/06), PM Han mengatakan, jika Amerika Serikat (AS) menaikkan tingkat suku bunga acuan, maka pasar keuangan Korea Selatan terpaksa terpengaruhi sehingga volatilitas nilai tukar dan pasar saham ikut membesar.
Dilanjutkannya, setelah COVID-19 dan kasus Ukraina, kini harga minyak, bahan baku serta serealia dunia melonjak dan negara-negara utama tengah meningkatkan pengetatan moneter.
Faktor-faktor ini tentu membuat harga barang di Korea Selatan melonjak dan inflasi itu membuat ekonomi rumah tangga dan perusahaan menjadi sulit.
Menurutnya, memperkuat kemampuan untuk menangani krisis melalui penyelesaian masalah struktual akan menjadi tindakan yang lebih mendasar.
Untuk itu, peraturan-peraturan yang merugikan harus dihapus dengan agresif dan menciptakan inovasi berbasis kreativitas swasta dan otonomi pasar.