Korea Utara melakukan latihan artileri di dekat perbatasan maritim barat untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Minggu (07/01).

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan pada hari Minggu, bahwa Korea Utara menembakkan sekitar 90 peluru ke perairan di utara Pulau Yeonpyeong, Korea Selatan, selama sekitar 70 menit sejak pukul 16.00.

Militer Korea Selatan mendeteksi bahwa peluru-peluru tersebut jatuh di zona penyangga di sebelah utara Garis Batas Utara (NLL), perbatasan maritim de-facto di Laut Kuning.

Seorang pejabat JCS mengatakan bahwa artileri tersebut tidak jatuh di sebelah selatan NLL dan tidak ada kerusakan di Korea Selatan, serta menambahkan bahwa militer tidak berencana untuk menanggapinya dengan penembakan balasan.

Menurut JCS, Korea Utara menembakkan sekitar 200 peluru artileri di dekat dua pulau perbatasan barat Korea Selatan, Yeonpyeong dan Baengnyeong pada hari Jumat (05/01), yang membuat penduduk pulau itu dievakuasi, dan militer Korea Selatan melakukan penembakan balasan sebagai tanggapan.

Keesokan harinya (06/01), Korea Utara kembali menembakkan sekitar 60 peluru ke perairan dekat Pulau Yeonpyeong, dengan beberapa peluru jatuh di zona penyangga maritim, tetapi militer memilih untuk tidak merespons setelah menilai arah tembakan tidak terlalu provokatif dibandingkan dengan tembakan pada hari Jumat lalu.