Radio Free Asia (RFA) melaporkan pada hari Selasa (16/01), bahwa kereta api penumpang tergelincir dan terbalik di wilayah kota Dancheon, Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara pada tanggal 26 bulan Desember lalu. Ditambahkan, bahwa kecelakaan kereta itu mengakibatkan ratusan orang tewas. 

Mengutip sumber berita setempat, RFA menyampaikan bahwa kereta itu berangkat dari Pyongyang menuju ke Geumgol, Provinsi Hamgyong Selatan. Saat kereta melewati bukit yang curam, kereta terdorong mundur, dan kemudian terbalik. Kecelakaan itu diduga disebabkan karena rel kereta api telah usang serta mengalami kekurangan pasokan daya listrik.

Diinformasikan pula dua gerbong untuk kelas atas yang tersambung paling dekat di belakang lokomotif tidak tergelincir, sehingga para pejabat tinggi Korea Utara yang berada di dalam gerbong kereta kelas atas itu selamat. Namun sebagian besar penumpang di tujuh gerbong lainnya dilaporkan meninggal dunia. 

RFA mengklaim bahwa jumlah korban tewas dalam kecelakaan tersebut mencapai lebih dari 400 orang. Terlebih lagi terdapat beberapa orang yang terluka dibawa ke rumah sakit, namun sebagian besar mereka meninggal dunia, karena kurangnya obat-obatan seperti antibiotik, antipiretik, dan obat lainnya.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan menanggapi kecelakaan kereta di Korea Utara itu dengan mengatakan bahwa belum ada informasi yang dapat dikonfirmasi sejauh ini.