Kementerian Unifikasi mengeluarkan laporan persepsi mengenai kondisi ekonomi dan sosial Korea Utara untuk pertama kali. 

Laporan tersebut dibuat berdasarkan hasil survei terhadap 6.300 orang pembelot Korea Utara yang membelot sejak tahun 2013 hingga 2022 lalu. 

72% responden pembelot yang melarikan diri dari Korea Utara mulai tahun 2016 hingga 2020 mengatakan bahwa mereka tidak pernah menerima distribusi bahan pangan. 

Namun, penduduk Korea Utara mengandalkan ekonomi swasta seperti pasar, karena 90,7% responden menjawab mereka tidak bisa menjalani kehidupan tanpa pasar. 

7 dari 10 orang menjawab bahwa perdagangan, pertanian secara pribadi, penyelundupan, dan lainnya yang dilaksanakan secara tidak resmi adalah sumber pendapatan utama. 

93,1% responden menjawab kesenjangan antara kemiskinan dan kekayaan sangatlah serius mulai tahun 2016 hingga 2020 karena peningkatan aktivitas ekonomi swasta.

Sementara itu, 56,3% berpendapat negatif atas persepsi penduduk Korea Utara terhadap penyerahan kekuasaan Korea Utara selama tiga generasi secara berturut-turut. 

Jumlah penduduk Korea Utara yang pernah menonton konten dari luar negeri cukup tinggi, sehingga 83,3% pembelot mulai tahun 2016-2020 memiliki pengalaman serupa. 

Di antara konten dari luar negeri, konten dari Cina tergolong paling banyak dengan cakupan 71,8% dan konten dari Korea Selatan mencapai 23,1%.