Pemerintah Korea Selatan menghimbau Korea Utara untuk segera menghentikan aktivitas militer dan kerjasamanya dengan Rusia dalam pertemuan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Duta Besar Korsel untuk Austria, Ham Sang-wook, menyampaikan pesan tersebut pada Rabu (06/03), pada pertemuan Dewan Gubernur IAEA di Wina, Austria. Ham meminta Korut untuk segera menghentikan pengembangan nuklir ilegalnya dan memenuhi peraturan keamanan IAEA.
Ham menambahkan, bahwa dengan menetapkan peningkatan kekuatan nuklir dalam konstitusinya, Korut tidak hanya merusak kedamaian dan stabilitas Semenanjung Korea, namun seluruh komunitas internasional.
Ham meminta agar negara anggota IAEA untuk menyatakan dengan serempak bahwa komunitas internasional tidak akan memberikan toleransi terhadap pengembangan nuklir Korut dan tidak mengakui Korut sebagai negara bersenjata nuklir. Ia juga mendesak Korut dan Rusia untuk berhenti melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Kerjasama lebih lanjut antara kedua negara menunjukkan bahwa keamanan Semenanjung Korea dan Asia Timur Laut tidak terlepas dari keamanan Eropa dan global.
Dalam pertemuan IAEA tersebut, Korea Selatan dan negara besar lainnya, seperti AS, Jepang, Prancis dan Jerman mengungkapkan kekhawatiran mendalam terkait aktivitas nuklir Korut dan mendesak agar Korut mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB.