Harian Jepang Asahi Shimbun melaporkan hari Jumat (08/03) bahwa Mahkamah Agung membatalkan naik banding yang diajukan Pemda Nagoya untuk menolak keputusan pembayaran dana festival seni Aichi Triennale yang belum dibayar.
Sebelumnya, kota Nagoya hanya membayarkan 137 juta Yen kepada komite pelaksana Aichi Triennale, yang berlangsung pada bulan Agustus hingga Oktober 2019, dari dana 171 juta Yen yang ditetapkan.
Wali kota Nagoya, Kawamura memutuskan untuk mengurangi dana tersebut dengan alasan dipamerkannya sejumlah karya yang dinilai menyinggung, seperti karya video pembakaran potret Kaisar Jepang Hirohito dan patung gadis perdamaian yang menjadi simbol wanita perbudakan syahwat oleh Jepang.
Keputusan MA tersebut mengharuskan kota Nayoga membayar dana senilai 33,8 juta Yen kepada komite pelaksana Aichi Triennale yang belum dibayarkan.