Pemerintah Korea Selatan akan menyediakan anggaran sebesar 420 triliun won, atau sekitar 313 miliar dolar AS, dalam bentuk pinjaman kebijakan pada tahun 2030 untuk menangani perubahan iklim global dan mengurangi emisi karbon.  

Ketua Komisi Jasa Keuangan (FSC) Kim Joo-hyun mengumumkan rencana tersebut pada hari Selasa (19/03) dalam pertemuan dengan para pimpinan bank-bank besar dan kementerian terkait di Seoul. 

Berdasarkan rencana tersebut, Bank Pembangunan Korea yang dikelola pemerintah dan empat bank lainnya akan memberikan dana dengan total 420 triliun won dalam bentuk pinjaman kebijakan pada tahun 2030, untuk membantu pembiayaan investasi dalam fasilitas atau produk rendah karbon. 

FSC mengatakan bahwa mereka berharap dana tersebut dapat membantu untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 86 juta ton pada tahun 2030. 

Secara terpisah, pemerintah juga akan menyediakan dana sebesar 9 triliun won untuk membantu membiayai proyek-proyek perusahaan dalam membangun fasilitas pembangkit energi terbarukan, seperti yang menggunakan tenaga surya dan angin.

Pemerintah akan menggunakan 9 triliun won lainnya untuk serapan anggaran dalam mendorong teknologi terkait iklim.

Korea Selatan harus mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 40% antara tahun 2018 dan 2050 sesuai dengan Perjanjian Paris, sebuah perjanjian internasional tentang perubahan iklim.