Pertentangan antara pemerintah dan kelompok dokter mengenai tambahan kuota penerimaan mahasiswa baru di fakultas kedokteran masih terus berlanjut.

Setelah berulang kali meminta agar para dokter spesialis kembali bekerja dalam bulan Maret dan mendesak para profesor kedokteran agar tidak mengundurkan diri, pemerintah memutuskan untuk mengeluarkan langkah-langkah tambahan terkait penanggulangan sistem medis darurat.

Mulai Jumat (29/3), pemerintah akan menaikkan jumlah rumah sakit kerjasama dari 100 rumah sakit menjadi 150 rumah sakit untuk mengisi kekosongan medis rumah sakit universitas. 'Informasi kompetensi pengobatan' yang dibagikan antara rumah sakit umum tersier dan rumah sakit kerja sama juga mencakup ketersediaan operasi kanker, kemoterapi, dan pengobatan radiasi.

Sejalan dengan langkah tambahan tersebut, konter konsultasi untuk pasien kanker juga disediakan di rumah sakit umum tersier, dan pusat panggilan konsultasi juga disediakan di National Cancer Center. 

Sementara itu, pengunduran diri profesor kedokteran juga bertambah ke lima universitas. 

Menyusul pengunduran diri profesor kedokteran Universitas Yonsei dan Universitas Nasional Seoul pada awal pekan ini, profesor kedokteran Universitas Katolik dan Universitas Sungkyunkwan juga mengajukan pengunduran diri pada Kamis (28/3).

Jumlah permohonan cuti kuliah mahasiswa kedokteran pun meningkat 250 kasus di seluruh negeri dalam sehari, dengan total 9.218 kasus atau 49,1% dari jumlah total mahasiswa kedoteran.

Di tengah kondisi tersebut, pemerintah mempercepat proses penambahan kuota mahasiswa baru kedokteran sebanyak 2.000 orang.

Setiap universitas diminta untuk menyerahkan rencana penambahan tenaga pengajar, fasilitas, dan perlengkapan yang diperlukan hingga tanggal 8 April mendatang.