Partai Inovasi Korea, yang baru didirikan satu bulan lalu, menjadi sensasi dalam pemilihan umum legislatif Korea Selatan ke-22 kali ini.

Partai Inovasi Korea meraih 12 kursi melalui perwakilan proporsional tanpa memiliki calon distrik.

Partai yang  dipimpin oleh mantan Menteri Keadilan Korea, Cho Kuk, tersebut mencatatkan perolehan suara sebesar 24%, menyusul Partai Masa Depan Rakyat dan Partai Persatuan Demokratik yang menduduki peringkat pertama dan kedua dalam perolehan suara proporsional.

Khususnya di wilayah Gwangju dan Jeolla Selatan, perolehan suara Partai Inovasi Korea lebih tinggi dibandingkan Partai Persatuan Demokratik. 

Cho menganggap hasil tersebut sebagai bentuk penghakiman masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Yoon Suk-yeol. 

Sementara itu, Partai Reformasi Baru dan Partai Masa Depan Baru yang mengedepankan politik zona ketiga hanya memperoleh masing-masing tiga dan satu kursi.

Dari Partai Reformasi Baru, Lee Jun-seok terpilih di distrik Hwaseong B, sementara Lee Ju-yeong dan Cheon Ha-ram akan memasuki parlemen sebagai perwakilan proporsional.

Dari dua calon Partai Masa Depan Baru, hanya satu calon terpilih, yaitu Kim Jong-min dari Distrik Sejong A calon untuk distrik Sejong A.

Partai Keadilan Hijau gagal memperoleh kursi dalam pemilu kali ini. Mantan ketuanya, Sim Sang-jung mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia politik.