Partai oposisi, Partai Demokrat Korea (DP) berhasil mempertahankan kursi mayoritas di Majelis Nasional dengan kemenangan telak.
Dengan kemenangan tersebut, DP meraih kemenangan ketiga secara berturut-turut sejak Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif ke-20 dan berhasil memperoleh kemenangan mayoritas untuk kedua kalinya di Majelis Nasional setelah Pemilu Legislatif ke-21.
DP berhasil mempertahankan posisi partai mayoritas dengan memperoleh 175 kursi, termasuk 161 kursi untuk perwakilan distrik dan 14 kursi untuk perwakilan proporsional.
Partai berkuasa, Partai Kekuatan Rakyat (PPP) hanya memperoleh 108 kursi di parlemen, termasuk 18 kursi untuk perwakilan proporsional.
Namun, PPP berhasil mempertahankan lebih dari sepertiga kursi dalam sidang paripurna Majelis Nasional, atau jumlah anggota perlemen minimum yang dibutuhkan presiden untuk dapat menggunakan hak vetonya di Majelis Nasional yang didominasi oleh partai oposisi.
Dalam pemilu legislatif kali ini, Partai Inovasi Korea, yang dipimpin oleh mantan Menteri Keadilan Korea, Cho Kuk memenangkan 12 kursi untuk perwakilan proporsional.
Partai Reformasi Baru yang dipimpin oleh mantan ketua PPP Lee Jun-seok berhasil memperoleh 3 kursi, dengan 1 kursi distrik dan 2 kursi proporsional.
Partai Masa Depan Baru yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Lee Nak-yeon, serta Partai Progresif masing-masing berhasil memperoleh satu kursi distrik. Namun, Partai Keadilan Hijau gagal memperoleh kursi dalam pemilu kali ini.