Pemimpin negara Amerika Serikat (AS) dan Jepang menyatakan bahwa mereka kembali memantapkan komitmen negaranya terkait denuklirisasi lengkap Korea Utara sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dalam pernyataan bersama yang diumumkan setelah KTT AS-Jepang di Washington D.C. pada Rabu (10/4) waktu setempat, Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida negara mengkritik keras pengembangan program rudal balistik Korea Utara yang sedang berlangsung, termasuk peluncuran rudal balistik antar benua (ICBM) dan kendaraan peluncur luar angkasa berteknologi rudal balistik, yang menimbulkan ancaman signifikan terhadap perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea dan sekitarnya.
Kedua pemimpin negara tersebut menghimbau Korea Utara untuk menanggapi usulan tulus untuk kembali melakukan diplomasi tanpa prasyarat dan sekaligus mendesak negara anggota PBB untuk sepenuhnya menerapkan sanksi Korut menurut resolusi Dewan Keamanan.
Dalam kesempatan tersebut Biden juga mengonfirmasi tekad AS untuk menyelesaikan isu penculikan ke Korea Utara. Biden dan Kishida sepakat untuk meneruskan upaya bersama demi melindungi hak asasi manusia Korea Utara.
Biden dan Kishida juga mengungkapkan kekhawatiran serius akan penguatan kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia untuk mendukung serangan Rusia ke Ukraina yang mengancam perdamaian serta keamanan di Asia Timur Laut.
Berdasarkan keberhasilan bersejarah KTT Korea-AS-Jepang di Camp David yang diselenggarakan pada bulan Agustus tahun lalu, ketiga negara akan meningkatkan kerja sama dalam memperkuat keamanan regional, pencegahan konflik, mengatur pembangunan dan bantuan kemanusiaan, menanggapi aktivitas dunia maya ilegal Korea Utara, serta upaya di bidang ekonomi, energi bersih, dan teknologi.