Komunitas agama Korea Selatan turut mengenang para korban meninggal dunia dalam tragedi Itaewon. 

Sepuluh orang biksu dari Ordo Jogye mengunjungi ruang yang disediakan untuk mengenang para korban tewas dalam tragedi Itaewon di Stasiun Itaewon pada hari Senin (31/10) kemarin. 

Para biksu membacakan mantra dan berdoa bagi arwah para korban meninggal agar dapat terlahir kembali.

Selain itu, Uskup Agung Seoul Peter Chung Soon-Taick dan Uskup Lee Yong-hoon dari Asosiasi Gereja Katolik Korea Selatan juga memberikan penghormatan di altar penghormatan di alun-alun Seoul.

Uskup Agung Chung menuliskan dalam buku tamu bahwa dia turut mendoakan para korban, keluarga yang ditinggalkan, dan korban luka-luka, serta mengharapkan ketenangan bagi arwah para korban, dan masa depan yang sehat bagi Korea Selatan. 

Sementara Asosiasi Gereja Kristen Korea Selatan menyerukan agar masyarakat mendoakan keluarga yang ditinggalkan dan korban luka-luka, melakukan kegiatan pengumpulan dana, meminta masyarakat menahan diri dari menyebarkan berita palsu, dan lainnya. 

Yoido Full Gospel Church memberikan sumbangan dana senilai 1 miliar won bagi keluarga korban yang terpukul dengan kejadian tragis ini.

Selain itu, perwakilan dari berbagai organisasi keagamaan di Korea Selatan mengunjungi altar penghormatan dan mendoakan ketenangan arwah para korban serta kesembuhan bagi korban luka-luka. Mereka juga mendesak pemerintah untuk menyediakan aturan keselamatan sehingga tragedi serupa tidak terulang kembali.