Pemerintah Korea Selatan akan mengelola Pusat Dukungan Terintegrasi untuk keluarga korban insiden Itaewon mulai Kamis (10/11).

Bersama dengan itu, hingga bulan depan, pemerintah menyediakan langkah-langkah pengelolaan keselamatan untuk mencegah kecelakaan kerumunan dan membentuk 'tim khusus inovasi polisi' untuk keselamatan publik.

Pusat Dukungan Terintegrasi akan berada di bawah naungan Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Nasional Korea Selatan, dan terdiri dari 23 personel dari instansi-instansi terkait.

Pusat Dukungan Terintegrasi tersebut akan beroperasi mulai pukul 09.00 hingga 20.00 setiap hari kerja, dan seorang pejabat pemerintah akan ditugaskan untuk membantu seorang korban luka atau keluarga korban meninggal dunia.

Perdana Menteri Han Duk-soo mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan bagi para korban luka-luka dan keluarga korban meniggal dunia secara sistematis, dan dukungan tersebut akan diberikan dalam sehari setelah diajukan.

Di sekitar Pusat Dukungan Terintegrasi tersebut juga akan disediakan tempat khusus untuk konsultasi dan perawatan mental.

Pada kesempatan itu pula, pemerintah berjanji akan segera mengambil langkah-langkah perbaikan sistem untuk mencegah agar insiden serupa tidak terulang kembali.

Kementerian Keamanan dan Administrasi Publik pada Kamis (10/11) sore mengadakan pertemuan antara pemerintah dan sipil untuk menyusun sistem pengendalian kerumunan yang didasarkan pada teknologi, informasi, dan komunikasi (ICT).

Pihaknya akan membahas langkah-langkah agar instansi terkait dapat memanfaatkan data lokasi pengguna layanan dari operator seluler untuk mengontrol kerumunan.

Kepolisian juga akan membentuk satuan tugas inovasi polisi yang terdiri dari mantan para pejabat tinggi kepolisian dan para pakar dari luar lembaga kepolisian untuk memperbaiki sistem pelaporan dan memperkuat kemampuan untuk menanggulangi kejadian di lapangan.