Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Domestik

Pengobatan Tanpa Tatap Muka Dilakukan Sebagai Proyek Percobaan Setelah Berakhirnya Penerapan Sementara

Write: 2023-05-11 16:07:14Update: 2023-05-11 16:36:30

Pengobatan Tanpa Tatap Muka Dilakukan Sebagai Proyek Percobaan Setelah Berakhirnya Penerapan Sementara

Photo : KBS News

Pengobatan tanpa tatap muka yang dilakukan untuk sementara waktu dalam peringatan 'Serius' COVID-19 akan dilakukan sebagai proyek percobaan mulai bulan depan, pada saat peringatan COVID-19 menjadi level 'waspada'.

Kepala Divis Kebijakan Medis dan Kesehatan di Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Im In-taek mengatakan dalam pengarahan Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Nasional pada hari Kamis (11/05), bahwa pengobatan tanpa tatap muka akan menjadi ilegal di kondisi peringatan 'waspada' sehingga pihaknya sedang berencana untuk melanjutkannya dalam bentuk proyek percobaan mulai 1 Juni mendatang.

Kepala Im menerangkan ruang lingkup pasien yang ditargetkan dalam layanan tersebut, akan ditetapkan melalui diskusi antara para ahli dan lembaga terkait serta partai berkuasa dan oposisi.

Pengobatan tanpa tatap muka atau pengobatan melalui telepon dan video call antara dokter dan pasien dilakukan di Korea Selatan untuk sementara waktu sejak tahun 2020, saat penyebaran virus COVID-19 dan dibolehkan pada kondisi peringatan 'serius' berdasarkan undang-undang pencegahan penyakit menular.

Menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan, total ada sebanyak 13,79 juta pasien yang menggunakan layanan pengobatan tanpa tatap muka sebanyak 36,61 kali selama 4 tahun sejak Februari 2020.

Pemerintahan sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk pengobatan tanpa tatap muka akan diresmikan setelah peringatan krisis COVID-19 diturunkan, dan amandemen undang-undang kedokteran untuk mengatur hal itu pun telah diusulkan. Akan tetapi Majelis Nasional belum mencapai kata kesepakatan, karena penetapan ruang ringkup pasien, protes kelompok apoteker terkait pengantaran obat, serta biaya pengobatan yang masih menjadi bahan pertimbangan.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan bersama kelompok dokter pada Februari lalu menyepakati, bahwa pengobatan prinsipnya harus dilakukan dengan tatap muka. Pengobatan tanpa tatap muka dipakai sebagai alternatif, seperti kepada pasien yang diobati kembali di tingkat klinik, dan tidak menetapkan fasilitas medis khusus pengobatan tanpa tatap muka.

Kementerian berencana untuk menjawab segala hal yang ingin diketahui masyarakat, setelah mendengarkan pendapat dari para ahli dan membahas kasus di luar negeri, serta segera mengumumkannya jika terdapat draf akhir.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >