Pemerintah Korea Selatan berencana untuk kembali melonggarkan aturan pencegahan COVID-19 pada bulan depan, namun kasus harian barunya melebihi 40 ribu kasus untuk pertama kalinya dalam 6 bulan terakhir.

Ditambah lagi penyakit flu yang merebak dalam musim panas di Korea Selatan dan peringatan epidemi yang dikeluarkan pada September tahun lalu dinilai keliru dipertahankan selama lebih dari 10 bulan.

Jumlah rata-rata harian tes COVID-19 yang sempat stagnan selama ini kembali meningkat sebanyak 30% pada bulan Juli ini.

Jumlah rata-rata pasien baru positif COVID-19 cenderung meningkat selama 4 minggu berturut-turut.

Mempertimbangkan kondisi tersebut, otoritas pencegahan sedang memperhatikan setelah menunda pertemuan komite penasihat penyakit menular yang direncanakan pada minggu ini.

Otoritas berpendapat pemulihan kehidupan sehari-hari yang direncanakan tidak perlu ditunda karena tingkat fatalitas COVID-19 sedang rendah dibandingkan saat epidemi.

Menurut profesor Kedokteran Universitas Gachon, Jeong Jae-hun, mutasi baru muncul 3 sampai 5 bulan, dan kekebalan yang diperoleh melalui infeksi atau vaksinasi menurun dari waktu ke waktu, diperkirakan epidemi berlanjut sekitar dua kali setahun.

Pemerintah berencana untuk mengatur kembali tingkat krisis COVID-19 bulan depan dan berdasarkannya, warga Korea Selatan tidak perlu memakai masker di rumah sakit.

Namun, rekomendasi 5 hari karantina untuk pasien positif COVID-19 tetap dipertahankan walau tingkat krisis COVID-19 telah diturunkan.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) telah menurunkan tingkat penyakit menular COVID-9 menjadi tingkat IV setingkat flu dari tingkat II.