Ketua bersama Partai Reformasi Baru Lee Nak-yon memutuskan untuk memecahkan kesepakatan penggabungan partai dengan Ketua Bersama Lee Jun-seok pada hari Selasa (20/02).

Ketua bersama Lee Nak-yon menggelar jumpa pers dan menyatakan bahwa pihaknya akan menyiapkan sistem dalam menghadapi pemilu April mendatang, setelah ia kembali ke Partai Masa Depan Baru.

Dirinya meminta maaf kepada masyarakat dan para anggota partai karena keputusan penggabungan yang tidak lengkap melahirkan hasil yang memalukan. 

Menurut Lee, pemungutan suara untuk menyerahkan segala wewenang terkait kampanye dan kebijakan pemilu disepakati hanya kepada satu orang Ketua Bersama. Sehingga kesepakatan antara pihak untuk menggabungkan partai dinilai telah runtuh dan semangat demokrasi juga terganggu. 

Sementara itu, Ketua Bersama Partai Reformasi Baru Lee Jun-seok juga meminta maaf kepada masyarakat atas pembatalan penggabungan partai oleh Lee Nak-yon. 

Dia mengatakan bahwa Partai Reformasi Baru akan berupaya untuk memberikan pilihan yang lebih baik kepada masyarakat, sambil membentuk kebijakan dan pesan yang berkualitas.

Pada tanggal 9 Februari lalu, Lee Jun-seok dan Lee Nak-yon menyepakati untuk menggabungkan dua partai, namun mengalami konflik akibat siapa yang akan memiliki wewenang pemilu.  

Setelah Partai Reformasi Baru memutuskan untuk memberikan wewenang pemilu kepada Ketua Bersama Lee Jun-seok pada hari Senin lalu, Lee Nak-yon membatalkan penggabungan tersebut.