Komite Olimpiade Internasional (IOC) melakukan kontrak raksasa senilai 1 triliun won dengan produsen mobil Toyota, Jepang, pada tanggal 13 Maret.
Menurut hasil laporan KBS, kurun masa kontrak itu dibenarkan dimulai di tahun 2017, yang juga bersamaan dengan saat diselenggarakannya Olimpiade Musim Dingin Pyongchang.
Seiring kebijakan perlindungan dukungan atau sponsor dari IOC, perusahaan yang memiliki jenis bisnis sama dengan sponsor global tidak boleh dimasukkan dalam sponsor lokal. Ini membuat Komite Pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin Pyongchang menghadapi kesulitan, karena pihaknya tengah mempromosikan kontrak sebesar 100 miliar won bersama perusahaan produk mobil Hyundai, Korea Selatan.
Pada komisi koordinasi IOC, pihak Toyota menyatakan tidak akan melakukan kegiatan pemasaran saat berlangsungnya Olimpiade Pyongchang, namun negosiasi dengan Hyundai tengah dihentikan.
Komite Pelaksana Olimpiade Musim Dingin Pyongchang harus mengumpulkan anggaran melalui sponsor lokal 850 miliar won dari total anggaran pengelolaan sebesar 2 triliun won. Hingga kini, komite baru melakukan kontrak dengan 5 perusahaan, dan target dana yang dicapai baru 30% saja.
Jika Pyongchang mengalami kesulitan pendanaan, kekurangan itu harus dibebankan dari pajak nasional.