Pemerintah Korea Selatan telah memutuskan akan memulai proses untuk bergabung dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).
 
Menteri Keuangan Korea Selatan Hong Nam-ki mengatakan pada hari Senin (13/12) dalam pertemuan para menteri urusan ekonomi bahwa pemerintah Seoul akan memulai proses untuk bergabung dalam pakta perdagangan bebas Asia Pasifik tersebut.
 
Perjanjian ini diluncurkan pada 2018 oleh sebelas negara, setelah Amerika Serikat (AS)  keluar dari Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) pada 2017. Negara-negara yang tergabung di dalamnya termasuk Jepang, Australia, dan Meksiko.
 
CPTPP menyumbang 15 persen dari total perdagangan global pada 2019 dan tingkat keterbukaannya sangat tinggi dibandingkan perjanjian perdagangan bebas lainnya.
 
Menteri Hong Nam-ki mengakui tatanan ekonomi yang telah berubah dengan cepat di kawasan Asia-Pasifik, mengutip pengajuan China dan Taiwan baru-baru ini untuk bergabung ke dalam CPTPP dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), yang merupakan pakta perdagangan terbesar di dunia, akan mulai berlaku pada awal tahun depan.
 
Menteri Lee menerangkan bahwa pemerintah Korea Selatan pun telah membuat persiapan menyeluruh untuk masuk ke CPTPP, termasuk perbaikan sistem di dalam negeri, yang meliputi perdagangan digital dan pemeriksaan sanitasi.
 
Selain pembuatan sistem terkait, pemerintah Korea Selatan dilaporkan akan melakukan persiapan berdasarkan hasil diskusi dengan berbagai pihak terkait.

Sehubungan dengan hal itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyampaikan dalam konferensi pers bersama usai pertemuan tingkat tinggi dengan presiden Korea Selatan Moon Jae-in bahwa Korea Selatan dijadwalkan segara akan bergabung dalam CPTPP dan pihaknya juga memberikan sambutan hangat terkait hal tersebut.