Pemerintah Korea Selatan tengah memperkuat manajemen keselamatan untuk produk perikanan, di tengah meningkatnya kecemasan masyarakat atas rencana pembuangan air terkontaminasi di PLTN Fukushima oleh Jepang ke laut pada musim panas. 

Kementerian Perikanan dan Maritim Korea pada hari Minggu (11/06) mengatakan, bahwa pengujian radiasi untuk produk perikanan akan ditingkatkan dari yang sebelumnya sekitar 5.000 sampel tahun lalu menjadi lebih dari 8.000 sampel pada tahun ini.

Pengujian atas permintaan publik telah dilakukan sejak akhir bulan lalu, dimana pihak kementerian telah memeriksa sepuluh produk yang paling banyak diminta setiap minggu dan merilis hasilnya.

Pemeriksaan keamanan impor perikanan diperketat, dengan melakukan uji radiasi pada impor dari tempat-tempat selain Fukushima dan 8 prefektur Jepang di sekitarnya yang saat ini dikenakan larangan impor.

Riwayat distribusi terhadap hasil laut yang ditangkap di wilayah lain pun juga turut diperiksa. Sementara persyaratan informasi asal produk di restoran juga akan berlaku untuk 20 item mulai bulan Juli mendatang, naik dari sebanyak 15 item saat ini. 

Pengawasan juga akan diperketat untuk ballast water, yaitu air laut yang dimasukan dalam kapal untuk keperluan menjaga stabilitas kapal.  

Kementerian juga menetapkan bahwa kapal yang berangkat dari perairan yang dekat dengan area PLTN tersebut harus bertukar air pemberat dengan jarak lebih dari 500 km dari Korea Selatan.