Peringatan baru dikeluarkan karena populasi di Korea Selatan yang terancam, sebagaimana tingkat kesuburan total atau jumlah rata-rata kelahiran bayi yang merosot di angka 0,70 pada kuartal kedua tahun 2023. 

Menurut data yang dirilis oleh Badan Layanan Statistik Korea Selatan, tercatat hanya 0,70 dalam tingkat kesuburan total pada kuartal kedua tahun ini. Tingkat kesuburan pada kuartal pertama sebelumnya mengindikasikan adanya kenaikan di angka 0,81, namun angka tersebut kembali turun hingga 0,70 pada kuartal kedua tahun ini. Angka itu merupakan yang terendah dalam sejarah dan sama seperti angka kelahiran pada kuartal keempat tahun lalu. 

Pada tahun 2022, tingkat kelahiran berada di angka 0,78, jauh lebih rendah di antara negara-negara utama di dunia. Dengan melihat adanya tren penurunan kelahiran pada paruh kedua tahun ini, maka tidak dapat dipungkiri bahwa tingkat kesuburan tahun ini pun berpotensi lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu. 

Tercatat hanya sekitar 18.000 bayi yang lahir pada bulan Juni lalu, dan jumlah itu menandai angka terendah. Bahkan penurunan angka kelahiran itu terus berlanjut selama 90 bulan berturut-turut. 

Sementara itu Korea Selatan mencatatkan ada sebanyak 26.800 kematian pada bulan Juni, dan merupakan angka tertinggi per bulan Juni dalam sejarah.

Dengan lebih banyak kematian daripada tingkat kelahiran, maka jumlah penduduk di Korea Selatan pada bulan Juni mengalami penurunan mencapai 8.200 orang. Sehingga tren penurunan populasi bulanan yang telah mulai tampak pada November tahun 2019 lalu, masih terus berlanjut selama 44 bulan berturut-turut.