Jumlah kematian di Korea Selatan tahun lalu meningkat 17,4% dari tahun sebelumnya, menjadi sekitar 370.000 dan angka tersebut merupakan terbanyak sejak data statistik terkait dikumpulkan.

Hal itu disebabkan karena jumlah kematian akibat populasi yang menua dengan cepat dan COVID-19  yang meningkat secara signifikan, khususnya COVID-19 menempati urutan ketiga dalam penyebab kematian setelah kanker dan penyakit jantung.

Menurut data dari Badan Statistik Nasional, sebanyak 372.000 orang meninggal dunia di Korea Selatan pada tahun lalu. Jumlah itu meningkat sebesar 17,4% dibandingkan dengan tahun 2021 yang berada di kisaran 310.000 orang.

Di antaranya jumlah kematian akibat COVID-19 tercatat mencapai 301.280 orang, meningkat 6 kali lipat daripada tahun 2021 yang mencatatkan angka 5.030 orang.

Kematian akibat COVID-19 adalah 8,4% dari seluruh kematian, dan COVID-19 menjadi penyebab kematian urutan ketiga setelah kanker dan penyakit jantung.

Setelah COVID-19, penyakit radang paru-paru dan penyakit Cerebrovascular Accident menjadi penyebab kematian keempat dan kelima.

Sementara itu rasio tindakan bunuh diri menurun sekitar 3% dibandingkan tahun lalu, namun lebih tinggi dua kali lipat dari rata-rata rasio di negara-negara OECD.

Melihat usia orang yang meninggal, lebih dari separuh kematian terdapat di kalangan usia 80 ke atas dan meningkat 17% dibandingkan tahun lalu.

Badan Statistik Nasional memperkirakan jumlah kematian tahun ini akan menurun daripada tahun lalu karena jumlah kematian akibat COVID-19 jauh lebih menurun.