Badan Intelijen Nasional (National Intelligence Service, NIS) Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara mencoba melakukan serangan siber terhadap organisasi dan perusahaan Korea Selatan untuk mencuri teknologi Korea Selatan terkait vaksin dan pengobatan COVID-19.
NIS mengungkapkan hal tersebut dalam sesi laporan di komite intelijen parlemen pada hari Selasa (16/02/21).
Salah seorang anggota partai oposisi, Partai Kekuatan Rakyat yang mewakili partai di komite, mengatakan bahwa Korea Utara telah melakukan 1,58 juta kali percobaan serangan siber setiap harinya, naik 32 persen dari tahun lalu.
Dia mengatakan peretas Korea Utara juga berusaha secara ilegal mendapatkan teknologi Korea Selatan lainnya dan berusaha mendapatkan keuntungan finansial dari individu dan perusahaan.
Sementara itu, Korea Utara juga dilaporkan secara signifikan memperkuat hukuman terhadap warga Korea Utara yang menikmati atau menyebarkan konten budaya Korea Selatan.