Dewan Keamanan PBB kembali gagal mengadopsi resolusi terkait provokasi Korea Utara karena tentangan dari anggota tetap dewan yaitu Cina dan Rusia.
Dewan Keamanan PBB pada hari Selasa (19/12) waktu setempat menggelar sidang umum untuk membahas respons setelah Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) pada hari Senin (18/12) lalu.
Dalam pertemuan yang diadakan atas permintaan AS sebagai tanggapan terhadap penembakan ICBM terbaru, Wakil Utusan AS untuk PBB Robert Wood mengutuk keras penembakan tersebut sebagai sesuatu yang "konyol".
Sedangkan Wakil Utusan Cina untuk PBB mengalihkan tanggung jawabnya kepada Amerika Serikat, karena Pyongyang meluncurkan ICBM dalam menanggapi ancaman AS. Tidak hanya itu, Duta Besar Korea Utara untuk PBB Kim Song yang hadir sebagai pihak yang berkepentingan, juga menyerahkan tanggung jawab atas pengembangan senjata nuklir Korea Utara kepada Korea Selatan dan AS, dengan mengatakan bahwa kedua negara justru yang terus memberikan ancaman militer.
Pertemuan tersebut berakhir dengan jalan buntu tanpa adanya adopsi resolusi akibat penentangan dari sekutu Pyongyang, yakni Rusia dan Cina.
Sementara itu, jelang gelaran pertemuan Dewan Keamanan PBB, sepuluh negara termasuk Korea Selatan, AS, Jepang, dan Inggris mengeluarkan sebuah pernyataan terpisah yang mengecam keras peluncuran ICBM oleh Korea Utara dan serangkaian provokasi rudal balistik.