Tim peneliti Korea Selatan berhasil mencapai kemajuan tertinggi di dunia dalam eksperimen reaktor termonuklir yang dianggap sebagai energi impian.

Lembaga Termonuklir Nasional Korea pada hari Rabu (14/12/2016) mengatakan bahwa reaktor fusi nuklir, 'KSTAR' (Korea Superconducting Tokamak Advanced Research) yang disebut sebagai Surya Buatan Korea, berhasil mempertahankan arus plasma lebih dari 70 detik, waktu pengoperasian terpanjang di dunia.  

Inti atom hidrogen yang menerima panas lebih dari 100 juta derajat di dalam mahatari, menimbulkan reaksi fusi, yang membuat sumber energi besar. Prinsip itu digunakan dalam surya buatan Korea, KSTAR. 

Jika muncul panas lebih dari 100 juta derajat dengan menggunakan magnet superkonduktor, maka partikel di dalamnya berubah menjadi kondisi plasma. Di dalam kondisi plasma, terjadi fusi nuklir yang menghasilkan sumber energi besar-besaran. 

Kuncinya adalah seberapa lama kondisi plasma dipertahankan secara stabil, dan KSTAR berhasil mempertahankan arus plasma selama 70 detik, lebih lama 10 detik dari rekor terpanjang di dunia yang sudah ada, yakni 60 detik dari Cina, 

Apabila kondisi plasma dapat dipertahankan hingga 300 detik, maka dapat digunakan sebagai sumber energi yang setara dengan energi yang dihasilkan oleh 8 ton minyak. 

Kemajuan kali ini dinilai membuat komersialisasi energi fusi nuklir menjadi lebih dekat.