Kabut asap dari Cina dan berhentinya pergerakan atmosfer pada hari Rabu (4/1/2016), telah meningkatkan kadar debu ultra halus di Korea Selatan. Kadar debu ultra halus di daerah Gangwon, Chungcheong Utara, serta Daegu lebih tinggi 2 hingga 3 kali lipat daripada kadar hari biasa.
Lembaga Penelitian Lingkungan Hidup Nasional Korea Selatan (NIER) menyatakan bahan pencemar udara asal Cina tidak dapat masuk ke pedalaman daratan Korea Selatan, namun ternyata bahan pencemar baik dari dalam maupun luar negeri bertumpuk di langit Korea Selatan akibat berhentinya pergerakan atmosfer.
Kadar debu ultra halus pada hari Rabu berpengaruh buruk pada sebagian besar daerah. Debu ultra halus dengan kadar tinggi diperkirakan akan hilang mulai hari Kamis (5/1/2017) karena tiupan angin timur laut yang kuat.
Namun, NIER menyatakan gerak atmosfer tetap stabil di musim dingin, sehingga debu ultra halus masih mudah menumpuk.
Kadar debu akan kembali tinggi apabila angin kencang tidak bertiup dan atmosfer tidak bergerak.