Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan hingga hari Selasa (06/07) dini hari, terdapat 746 penambahan kasus COVID-19 yang telah terkonfirmasi.

Dari antara kasus-kasus baru tersebut, 690 kasus merupakan penularan lokal dan 56 kasus berasal dari luar negeri. 

Jumlah penambahan kasus tetap terjaga di kisaran 700-an dan tingkat penyebaran serupa merupakan yang pertama kali sejak akhir tahun lalu.

Khususnya, jumlah kasus COVID-19 yang telah terkonfirmasi di wilayah metropolitan Seoul tetap melebihi 80% dari total kasus di dalam negeri, termasuk 313 kasus di Seoul, 224 kasus di provinsi Gyeonggido, dan wilayah lainnya.

Pemerintah pusat menganggap kondisi di wilayah metropolitan Seoul sebagai sebuah krisis dan mengetatkan langkah pencegahan penyebaran virus varian delta yang terus meningkat. 

Kim Boo-kyum, Perdana Menteri Korea Selatan, menggelar rapat untuk memeriksa langkah pencegahan COVID-19 pada hari Selasa (06/07). Dalam rapat tersebut, Kim menyatakan bahwa apabila sebuah usaha diketahui melanggar satu saja aturan pencegahan penyakit, maka usaha tersebut dapat dikenakan hukuman larangan beroperasi selama 10 hari.

Kim mengatakan, "Saya memahami banyaknya wiraswasta dan perusahaan kecil dan menengah yang saat ini mengalami kesulitan. Namun, kita dapat mencari cara lain untuk mengatasi kesulitan setelah memenangkan perang melawan penyakit menular ini."

Sementara itu, jumlah penerima vaksin dosis pertama telah mencapai 15,4 juta orang, dan jumlah orang yang telah menyelesaikan vaksinasi dosis kedua mencapai 5,36 juta orang, atau 10,5 persen dari populasi Korea Selatan.

Sehubungan dengan peningkatan pasien COVID-19 berusia 20-an tahun, Wali Kota Seoul Oh Se-hoon mengusulkan agar kalangan muda di Seoul yang berkegiatan aktif diprioritaskan dalam program vaksinasi.

Selain itu, Pemerintah pusat juga menyatakan pihaknya telah menjalin kerja sama pertukaran vaksin bersama pemerintah Israel. 

Pemerintah Israel akan menyediakan vaksin Pfizer sejumlah 700.000 dosis dalam bulan ini untuk pemerintah Korea Selatan, dan kemudian pemerintah Seoul akan mengembalikan vaksin sejumlah tersebut ke Israel pada bulan September - November mendatang.