Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Penyanyi Opera Ukraina Bawa Pesan Perdamaian, Tampil di Panggung Korsel

Write: 2022-07-14 15:04:29

Thumbnail : YONHAP News

Penyanyi mezzo-soprano terkenal asal Ukarina, Natalia Matveeva, yang sejak invasi Rusia ke Ukraina terpaksa menjadi pengungsi, berkunjung ke Korea Selatan dengan membawa pesan "musik lebih kuat dari senjata".
 
Natalia yang berhasil menyeberangi perbatasan dengan mempertaruhkan nyawa, akhirnya tiba di Korea Selatan untuk menepati janji yang dibuatnya sebelum perang mengoyak negaranya, yaitu untuk tampil dalam pertunjukan di Korea Selatan.
 
Sebelumnya, Natalia adalah seorang penyanyi mezzo soprano yang telah aktif berkarya selama lebih dari 15 tahun dan telah berkeliling Eropa untuk menunjukkan bakatnya. Namun, invasi Rusia ke Ukraina "dalam sekejap" mengubah hidupnya.
 
Dikatakannya, suatu hari dia terbangun akibat bunyi bom yang meledak di luar jendelanya. Saat itulah, dia menyadari "perang pecah".
 
Dia adalah anggota rombongan opera nasional yang berbasis di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina yang terus-menerus dibombardir oleh pasukan Rusia sejak awal perang.
 
Untuk menghindari kebakaran, dia harus bersembunyi di bunker bawah tanah bersama anak perempuannya berusia dua tahun, dan bahkan sempat kehilangan suaranya selama beberapa waktu lantaran merasa sangat ketakutan.
 
Natalia kemudian melarikan diri dari Ukrania setelah melewati berbagai kesulitan, dan memperoleh status pengungsi di Republik Ceko. Demikianlah, dia kembali meraih kesempatan untuk bernyanyi.
 
Sebagai tempat konser pertamanya di luar Eropa, Natalia memilih Korea Selatan untuk hadir dalam Festival Opera Chuncheon. Sejak sebelum perang, dia telah menerima undangan untuk hadir dalam festival tersebut. Kini, dia datang ke Korea Selatan untuk menepati janji itu.
 
Dalam Festival Opera Chuncheon, Natalia tampil sebagai wanita gypsy yang merupakan pemeran utama dalam pertunjukan opera populer “Carmen”. 

Dia juga dijadwalkan akan menyanyikan lagu rakyat Ukraina yang didedikasikan untuk tanah airnya. 
 
Natalia mengungkapkan bahwa perdamaian adalah harapan terbesar sekaligus keinginan satu-satunya.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >