Presiden Moon Jae-in mengungkapkan sebaiknya tidak menetapkan prasyarat apa pun untuk menggelar pertemuan puncak antar-Korea sebelum masa jabatan lima tahunnya berakhir pada bulan Mei mendatang.
Dalam wawancara dengan delapan kantor berita dari seluruh dunia, termasuk kantor berita Yonhap, pada hari Kamis (10/02), Moon mengatakan bahwa selama terdapat keinginan untuk berdialog, pembicaraan dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dapat dilakukan baik secara langsung maupun secara virtual.
Dia mengatakan bahwa hasil pemilihan umum presiden 9 Maret mendatang dapat mengarah pada skenario yang membuat pertemuan puncak tersebut tidak memadai, mengingat akhir masa jabatannya yang semakin dekat sehingga berpotensi menghambat proses perdamaian.
Terkait desakan Seoul untuk menyatakan berakhirnya Perang Korea secara resmi, Presiden Moon mengatakan pemerintahannya telah menyetujui isi proposal deklarasi tersebut dengan Washington.
Dia menambahkan bahwa Beijing juga telah menyatakan dukungannya dan dia telah berkomunikasi dengan Kim mengenai masalah ini, tetapi mengatakan bahwa terlalu ambisius untuk mendorong deklarasi tersebut dalam masa kepresidenannya.
Setelah serangkaian uji coba rudal balistik Korea Utara sejak awal tahun baru ini, Presiden Moon menyerukan dimulainya kembali dialog dengan Pyongyang, berusaha membujuk rezim itu untuk mempertahankan moratorium nuklir dan rudal yang telah ditetapkannya sendiri.