Tidak seperti hari-hari biasanya, pada Senin (11/07), Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berjalan menuju tempat kerjanya tanpa berhenti untuk melakukan wawancara door stop dengan para wartawan.
 
Hal ini dilakukan sebagaimana meningkatnya jumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di antara para wartawan di Kantor Kepresidenan Yongsan, sehingga wawancara door stop dengan presiden ditangguhkan untuk sementara waktu.
 
Hingga kini, periode penangguhan wawancara tersebut pun belum dapat dikonfirmasi.
 
Presiden Yoon sebelumnya belum pernah melewatkan kesempatan wawancara door stop dalam perjalanannya ke kantor sejak 25 Mei, saat pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional Korea digelar setelah Korea Utara meluncurkan rudal balistik antar-benua (ICBM).
 
Kegiatan peliputan dari dekat dalam kegiatan-kegiatan publik Presiden Yoon juga rencananya akan sedapat mungkin diminimalkan.
 
Wawancara door stop Presiden Yoon selama ini menjadi sorotan, sebagaimana hal tersebut menjadi simbol komunikasi, namun sekaligus terkadang mengundang kontroversi akibat pernyataan-pernyataan Presiden Yoon yang sangat jujur.
 
Oleh sebab itu, diperkirakan keputusan penangguhan wawancara door stop tersebut juga dipengaruhi oleh turunnya tingkat dukungan terhadap pemerintahan  Presiden Yoon akhir-akhir ini.
 
Menanggapi spekulasi tersebut, Kantor Kepresidenan Korea Selatan menekankan bahwa Presiden Yoon sangat ingin melanjutkan kegiatan wawancara tersebut.