Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyatakan tim ski Korsel akan berangkat menuju ke lapangan terbang Galma Korea Utara dengan pesawat sewa untuk melakukan latihan gabungan dengan tim Korut di lapangan ski Masikryong.
Juru Bicara Kementerian Unifikasi, Baik Tae-hyun dalam pengarahan rutin hari Senin (29/1/2018) menjelaskan seluruh biaya penerbangan pesawat sewa ditanggung oleh pihak Korut, termasuk biaya penggunaan lapangan terbang.
Baik juga menjelaskan pihak Seoul sedang membicarakan dengan masyarakat internasional termasuk Amerika Serikat bahwa acara yang dilakukan Korea Selatan bersama Korea Utara tidak melanggar sanksi terhadap Korut.
Menurut sanksi AS yang ditetapkan Trump pada bulan September tahun lalu, pesawat dan kapal yang pernah ke Korut tidak dapat memasuki AS selama 180 hari.
Korea Selatan dan Korea Utara akan melakukan latihan bersama atlet ski di lapangan ski Masikryong selama 2 hari mulai tanggal 31 Januari.
Sebanyak 144 orang atlet Korea Selatan akan mengikuti Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018.
Menurut laporan Komite Olimpiade PyeongChang pada hari Senin (29/1/2018), sebanyak 144 atlet Korea Selatan akan berpartisipasi untuk 15 cabang olahraga. Jumlah ini merupakan yang terbanyak dalam sejarah keikutsertaan Korsel dalam olimpiade musim dingin.
Meskipun melebihi target pertama sebanyak 130 orang, namun tidak berhasil mencapai target akhir 150 orang.
Komite Olahraga dan Olimpiade Korea awalnya memperkirakan jumlah atlet Korea Selatan akan mencapai 146 orang, namun atlet Bobsleigh berkurang menjadi 9 dari 11 orang. Sedangkan di cabang Seluncur Indah (Figure Skating) peserta bertambah menjadi 33 dari 31 orang karena pasangan Kim Gyu-eun dan Kim Gang-chan lolos kualifikasi.
Akan tetapi, peserta untuk ski turun bukit Alpine Skiing berkurang menjadi 4 dari 9 orang. Peserta Papan Seluncur Salju (Snowboard) meningkat menjadi 11 dari 7 orang sehingga sebanyak 31 orang atlet ski Korsel berpartisipasi di Olimpiade PyeongChang.
Sementara itu untuk Hoki Es, Korea Selatan akan menurunkan 25 atlet pria dan 23 atlet wanita.
Olimpiade Musim Dingin PyeongChang tahun 2018, nampaknya akan berlangsung dengan skala terbesar dalam sejarah Olimpiade Musim Dingin.
Sebelumnya, muncul beberapa kasus yang berdampak negatif pada kesuksesan Olimpiade, seperti penolakan keikusertaan atlet dari liga hoki es terbesar di AS dan Kanada, serta larangan berpartisipasi bagi tim atlet Rusia akibat hukuman terkait doping.
Namun demikian, hingga tgl. 28 Januari, sehari sebelum penutupan pendaftaran atlet peserta dari setiap negara, jumlah negara yang ingin mengutus atletnya dengan jumlah besar ke Olimpiade Pyeongchang semakin meningkat.
Amerika Serikat akan mengirim sebanyak 242 atlet, jumlah terbanyak dari negara-negara yang telah pernah ikut serta dalam Olimpiade Musim Dingin.
Kanada dikatakan juga akan mengirim tim terbesar kedua menyusul AS, dengan sebanyak 230 atlet,
Bahkan Korea Utara akan mengirimkan 22 atlet yang juga merupakan jumlah terbesar dalam sejarahnya, dengan dukungan dari Komite Olimpiade Internasional IOC dan Federasi Olahraga Internasional.
Selain itu, Olimpiade Musim Dingin PyeongChang akan menyediakan lebih dari 100 medali emas guna diperebutkan, jumlah terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin.
Latihan bersama atlet Korea Selatan dan Korea Utara di gelanggang ski Masyikryeong, Korea Utara diperkirakan akan menandai kegiatan pertama antarKorea, menyusul pertukaran tim pendahuluan dari dua Korea untuk partisipasi Korea Utara di Olimpiade PyeongChang.
Kedua Korea akan melakukan latihan bersama ski lintas alam dan ski alpen (turun bukit) selama 2 hari, paling cepat mulai tgl. 31 Januari.
Dilaporkan Korea Selatan dan Korea Utara juga memutuskan akan mementaskan pertunjukan budaya gabungan di gunung Geumgang, sekitar tgl. 4 Februari.
Selanjutnya, rombongan kesenian Korea Utara dengan 140 anggota orkes Samjiyeon akan mengunjungi Korea Selatan melalui darat pada tgl. 6 Februari. Kelompok itu akan mengdakan pementasan di Pusat Kesenian Gangneung pada tgl. 8 dan di Teater Nasional Seoul pada tgl. 11 Februari.
Pada tgl. 7 Februari, dua hari sebelum pembukaan Olimpiade PyeongChang, sebanyak 230 anggota pendukung dan 30 anggota tim demonstrasi taekwondo Korea Utara akan berkunjung ke Korea Selatan.
Korea Selatan dan Utara mempersiapkan diri untuk bersama-sama menghadiri Olimpiade Musim Dingin PyeongChang.
Setelah menyatakan minatnya untuk menghadiri Olimpiade PyeongChang, Korut mengirim rombongan seni pendahuluan yang dipimpin oleh ketua orkes Samjiyon Hyon Song-wol ke Korsel melalui jalur darat pada tanggal 21 hingga 22 Januari lalu.
Selama masa kunjungan selama 2 hari, rombongan pendahuluan yang sempat menunda jadwal kunjungannya satu hari itu mengunjungi beberapa fasilitas di Gangneung, Provinsi Gangwon dan Seoul untuk persiapan pertunjukan rombongan seni Korut pada masa Olimpiade PyeongChang bulan depan.
Sekembalinya rombongan seni pendahuluan itu, Korut memberitahukan bahwa mereka akan melakukan pertunjukan seni di Gangneung Art Center dan Teater Nasional Haeoreum di Seoul.
Setelahnya, rombongan pemeriksa pendahuluan Korsel pun berkunjung ke Korut lewat jalur darat pada tanggal 23 Januari. Rombongan yang terdiri dari 12 orang itu berkeliling lapangan ski Masikryong dan fasilitas pertunjukan di Gunung Geumgang selama 3 hari.
Setelah rombongan pemeriksa pendahuluan Korsel kembali ke Seoul, rombongan pemeriksa pendahuluan Korut beserta pemain hoki es wanitanya berkunjung ke Seoul lewat jalur darat pada tanggal 25 Januari untuk bergabung dengan tim nasional hoki es wanita Korsel.
Rombongan pemeriksa pendahuluan Korut yang terdiri dari 8 orang itu mengunjungi Gangneung dan Seoul untuk memeriksa semua fasilitas yang akan digunakan kontingen Korut selama olimpiade berlangsung.
Sementara tim hoki es wanita Korut yang terdiri dari seorang pelatih, 12 atlet dan 2 personil pembantu langsung bergabung dengan timnas hoki es wanita Korsel.
Pertukaran rombongan pendahuluan Korsel dan Korut tersebut terlaksana dengan lancar, sehingga bisa dikatakan bahwa kini kita memasuki tahap akhir untuk menjadikan Olimpiade PyeongChang olimpiade perdamaian.
Rombongan pendahuluan Korea Utara untuk mengecek fasilitas-fasilitas Olimpiade PyeongChang kembali ke Korea Utara pada hari Sabtu (27/1/2018) melalui jalur darat.
Rombongan yang terdiri dari 8 orang dan dipimpin oleh Wakil Menteri Olahraga Korea Utara Yoon Yong-bok itu mengecek fasilitas akomodasi dan panggung untuk tim demonstrasi Taekwondo di Seoul. Sangam Hall MBC di Seoul diusulkan sebagai panggung demonstrasi tersebut.
Dalam kunjungan selama 3 hari 2 malam ini, mereka juga memeriksa Stadium Olimpiade PyeongChang yang menjadi lokasi penggelaran upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade, Pusat Media Internasional PyeongChang, lapangan ski, tempat penginapan di Inje, dan berbagai lokasi lainnya.
Sementara itu, latihan bersama tim ski Korea Selatan dan Korea Utara kemungkinan besar akan digelar pada tanggal 31 Januari dengan jadwal 2 hari 1 malam. Selain itu, upacara seni budaya gabungan kedua Korea di gunung Geumgangsan diperkirakan akan digelar pada tanggal 4 Februari mendatang.
Sebuah asosiasi keturunan Korea pro-Pyongyang di Jepang yang dikenal sebagai "Chongryeon" akan mengirim tim pendukung sebanyak 100 orang pada Olimpiade Musim Dingin PyeongChang.
Radio Free Asia, RFA melaporkan hal tersebut pada hari Sabtu (27/1/2018) dan menyampaikan bahwa Chongryeon akan mengirimkan sekitar 170 orang pendukung ke PyeongChang, yang dibagi dalam 3 gelombang, 100 orang pada gelombang pertama, lalu 40 dan 30 orang pada gelombang kedua dan ketiga.
Tim pendukung pertama akan berada di PyeongChang pada tanggal 8-12 Februari selama 5 hari 4 malam, tim pendukung kedua pada tanggal 11-15 Februari, dan tim pendukung ketiga pada tanggal 23-27 Februari. Namun rencana tersebut diyakini masih dapat berubah.
Pengiriman pendukung dari asosiasi Chongryeon ini dilakukan setelah 16 tahun, sejak Asian Games di Busan pada tahun 2002. Saat itu, 441 orang pendukung hadir di Busan.
Ketua Majelis Umum PBB, Miroslav Laicak, pada hari Sabtu (27/1/2018) mendesak masyarakat internasional agar mematuhi 'Gencatan Senjata Olimpiade' demi menciptakan olimpiade yang sukses dan damai.
Sebelumnya pada bulan November lalu, para anggota PBB secara bulat menyetujui deklarasi untuk menjalankan gencatan senjata selama masa Olimpiade, ditambah seminggu sebelum dan sesudah Olimpiade, demi menjamin keamanan para atlet dan staf Olimpiade.
Saat itu, mantan atlet skate indah Kim Yuna berpidato di depan forum PBB, yang merupakan suatu kejadian luar biasa karena biasanya pidato serupa disampaikan oleh seorang perwakilan pemerintahan.
Menurut seorang pejabat di PBB, desakan dari ketua majelis umum kali ini bermakna besar karena meminta langsung kepada masyarakat internasional untuk bekerjasama demi perdamaian di Semenanjung Korea melalui Olimpiade PyeongChang, di tengah ketegangan antar-Korea yang mulai mereda.
AS akan mengirimkan delegasi Olimpiade Musim Dingin terbesar sepanjang masa ke PyeongChang bulan depan.
Komite Olimpiada AS pada hari Jumat (26/1/2018) mengumumkan delegasi beranggotakan 242 orang yang akan dikirim ke PyeongChang, sembari mengklaim bahwa delegasi itu merupakan tim terbesar dari negara manapun dalam sejarah Olimpiade Musim Dingin.
Tim AS akan berkompetisi dalam 97 pertandingan olahraga dari total 102.
Pengumuman ini sangat bertolak belakang dengan komentar publik kontroversial yang dilontarkan pejabat AS bulan lalu, yang berisi keraguan akan partisipasi dalam gelaran Olimpiade akibat masalah keamanan.
Stasiun penyiaran resmi AS untuk Olimpiade NBC mencatat bahwa AS mengirimkan 230 atlet ke Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014 di Rusia dan 222 di antaranya ikut bertanding.
NBC memprediksi bahwa Kanada akan mengirim delegasi terbesar kedua ke PyeongChang, sekitar 220 hingga 230 atlet.
Delegasi AS termasuk para bintang olahraga seperti atlet ski Lindsey Vonn dan atlet skate indah Nathan Chen.
Acara 'Malam PyeongChang Korsel' digelar di Forum Davos, Swiss untuk memublikasikan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang, pada hari Kamis (25/1/2018) waktu setempat.
Acara itu diselenggarakan bersama oleh Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Komite Olimpiade Musim Dingin PyeongChang, dan Komite Paralimpiade PyeongChang.
Dalam upacara pembukaan, Menteri Luar Negeri Kang Kyung-wha mengatakan, pemerintah Korsel menyiapkan Olimpiade PyeongChang menjadi pesta untuk perdamaian dan kebersamaan warga dunia serta untuk mendatangkan perdamaian di Semenanjung Korea, Asia Timur, serta dunia seperi saat Olimpiade Seoul tahun 1988 yang berkontribusi pada penyelesaian isu perang dingin.
Sebanyak 500 orang termasuk menteri dan pejabat tinggi, serta direktur utama perusahaan global menghadiri 'Malam PyeongChang' dan menaruh perhatian pada Olimpiade PyeongChang.