Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Program Spesial

Seputar Perjalanan di Jalur Jalan Kaki Bau di daerah Gangneung

2012-01-01



Halo, Saudara !. Saya seorang novelis Lee Sun-one. Satu tahun telah berlalu dan tahun baru yang lain telah tiba di samping kita. Kehidupan tahun ini nampaknya sulit bagi semua orang dengan resesi ekonomi dan situasi politik di Semenanjung Korea. Namun, seperti ikan-ikan di bawah bekuan es masih bernafas dan tunas baru bersabar untuk tumbuh di bawah tanah bahkan di musim dingin, kita masih berharap untuk masa depan yang lebih baik dan berupaya untuk meraih impian kita pada awal tahun baru. Jadi, inilah waktu yang sempurna bagi kita untuk mencari jalan paling bijaksana dalam kehidupan, sambil berjalan-jalan di jalur jalan kaki yang mengikuti jejak nenek moyang kita.
Di ‘Guesthouse Jalan Bau’ yang terletak di kota Gangneung di propinsi Gangwon, orang-orang yang telah datang menerjang cuaca beku mulai berbondong-bondong satu per satu.
Bersamaan dengan Jalur Jalan Kaki Ole’di Pulau Jeju dan Jalur Jalan Hiking Dule’di Gunung Jiri, Jalur Jalan Tapak Bau diakui sebagai tiga jalan trekking utama yang paling populer di Korea Selatan.
Total 18 jalur jalan kaki sepanjang 350 kilometer yang melintasi daerah daratan tinggi Daegwanryeong dan daerah Gyeongpodae dan pantai-pantai di Jeongdongjin yang memiliki pemandangan spektakuler begitu khas dan masih memelihara keindahan asli daerah propinsi Gangwon.



Para pengunjung pertama kali datang ke guesthouse sedang sibuk untuk mengumpulkan informasi tentang perjalanan dan berbaur dengan pejalan kaki lain. Para pengunjung yang terkumpul di situ telah memilih Jalur ‘jalan kuno Daegwanryeong’ sebagai tempat tujuan hari ini.
Daerah Daegwanryeong adalah pintu gerbang lama yang menggabungkan wilayah barat dan timur pegunungan Baekdu sejak zaman Goryeo. Daegwanryeong yang terletak di daratan setinggi 832 meter di atas permukaan laut yang bisa melihat salju ter-tebal di Korea, dan akibatnya menunjukkan satu pemandangan yang paling spektakuler yang menakjubkan.



Jalur nomor kedua, Jalur Jalan Kaki Daegwanryeong sepanjang 16 kilometer akan melewati sebuah peternakan domba, tempat suci Seonghwangdang, kedai tua, hingga Museum Daegwanryeong. Jalur ini memakan waktu sekitar empat atau lima jam untuk menyelesaikannya, tapi itu tidak mudah untuk berjalan melalui salju tebal yang kaki pejalannya masuk ke dalam salju sampai paha.
Jalur jalan ini juga adalah jalan untuk menuju ke kampung halamanku dimana menyimpan banyak kenangan ketika saya masih kecil. Sebuah novel saya yang diterbitkan pada tahun 1995, berjudul “Jalan Kuno ke Gangneung,” menggambarkan masa kecil saya di kampung halaman, Gangneung di mana air mengalir ke pantai laut Timur dan angin bertiup ke pedalaman. Impian masa kanak-kanak saya adalah pergi melintasi daerah pegunungan Daegwanryeong ini dan merantau di dunia luar. Menurut Orang dewasa di desa saya, selalu mengatakan bahwa "kamu bisa pergi ke Seoul jika kamu melintasi lembah dan pegunungan Daegwanryeong".




Sebagai penulis yang pertama kali memperkenalkan jalur jalan kaki Bau ke dunia, misi saya berikutnya adalah untuk menulis sebuah buku tentang ‘jalan’.
Saya berharap saya bisa menceritakan sebuah kisah tentang orang yang memenuhi tujuan hidup mereka dan menemukan arti sebenarnya dari kehidupan yang mereka berjalan-jalan. Dan melalui kisah itu, saya sendiri juga ingin menemui arti sesungguhnya dalam kehidupan seperti jalan .
Kalau begitu, anda mengambil jalan apa ? Tahun 2012, tahun baru yang penuh semangat ini, mari kita mulai berjalan-jalan dengan rajin di jalan yang terbentang baru di depan kita !

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >