Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Pemerintah Seoul Menerapkan Sistem Ganti Rugi Penghukuman pada Kasus BMW

2018-08-07

Warta Berita

ⓒ KBS News

Sistem ganti rugi penghukuman atau “punitive damages system” adalah sistem yang menjamin pemberian uang kompensasi dengan nilai lebih besar daripada kerugian yang dialami. Meskipun penerapan sistem tersebut kembali diperiksa akibat kasus kebakaran mobil BMW, sebenarnya UU dalam negeri Korea Selatan telah mengadospi sistem tersebut setelah kasus obat pembasmi kuman alat pelembap udara muncul beberapa tahun lalu. 


Oleh karena itu, tanggung jawab untuk ganti rugi akan diterapkan sebanyak tiga kali lipat. Meskipun demikian, usaha penerapan sistem ganti rugi penghukuman pada kasus kebakaran mobil BMW masih memiliki dua batasan. Pertama, jumlah kompensasi terlalu kecil, sehingga efek hukum tersebut akan menurun. Kedua, sistem itu dapat diterapkan apabila kerugian yang dihasilkan berskala besar dan berdampak pada fisik dan psikis seseorang. Karenanya, sistem ganti rugi penghukuman tidak diterapkan pada kasus BMW yang hanya menimbulkan kerugian pada tingkat kekayaan. Batasan tersebut juga menurunkan efektifitas sistem penarikan atau 'recall’.


Meskipun kasus kebakaran mobil BMW telah muncul, namun pihak BMW Korea tidak mengambil sikap yang aktif. Otoritas Keselamatan Transportasi Korea telah meminta data teknologi terkait kebakaran kendaraan BMW tipe 520d pada tgl.25 Juni lalu, namun BMW menolak permintaan tersebut. Meskipun ada permintaan ulang pada tgl.5 Juli, BMW tidak membalas dengan alasan pihaknya sedang memeriksa penyebab kecelakaan dengan perusahaan Jerman. Pada tgl.12 Juli, masalah yang sama dilaporkan kepada Kementerian Pertanahan dan Transportasi Korea Selatan, kemudian pada tgl. 16 Juli pemerintah telah meminta investigasi atas kesalahan dalam proses produksi BMW. Setelah itu, BMW menyatakan bahwa pihaknya menarik kendaraan yang bermasalah pada tgl.20 Juli. Namun, rencana penarikan kendaraan BMW dianggap tidak menyelesaikan masalah, sehingga pemerintah Seoul meminta mereka membuat rencana yang lebih jelas. Akhirnya, pada tgl.25 Juli lalu BMW memberikan rencana secara lebih lengkap dan mengumumkan penarikan 106 ribu kendaraan BMW pada tgl.26 Juli lalu. 


Sampai saat ini, kecelakaan kebakaran kendaraan terus bermunculan, namun tidak ada cara tepat untuk menahan hal tersebut. Banyak pihak mengkritik bahwa BMW Korea tidak aktif dalam mengambil langkah penarikan kendaraan karena tidak ada sistem ganti rugi penghukuman yang lebih kuat. 


Sementara itu, pemerintah berencana untuk menguatkan sistem penarikan, termasuk sistem ganti rugi penghukuman atau punitive damages di masa depan. Mereka juga akan meningkatkan jumlah personel investigasi dari Lembaga Penelitian Keamanan Kendaraan, dari sebelumnya 13 orang menjadi 35 orang. Kebakaran mobil BMW telah terjadi pada 30 kendaraan dalam kurun 8 bulan terakhir, sehingga gugatan tersebut diperkirakan akan terus mengingkat.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >