Seluruh Anggota BTS Perpanjang Kontrak Agensi Dengan HYBE
2023-09-21 16:20:46
Chuwolmanjeong
Pansori simcehongga dengan judul Chuwolmanjeong (추월만정) adalah sebuah lagu yang menyiratkan suasana hati seorang anak perempuan yang sangat rindu pada ayahnya. Lagu ini dinyanyikan oleh permaisuri Simcheong saat melihat sekawanan angsa terbang berbaris rapi di langit pada suatu malam di musim gugur menjelang hari raya chuseok. Ia teringat sang ayah yang sudah tua renta dan buta tinggal sendiri di kampung halamannya. Ia pun menulis surat dengan harapan angsa-angsa itu akan menyampaikannya kepada sang ayah. Namun apa daya, airmatanya yang menetes jatuh di atas kertas membuat tulisan jadi luntur dan tidak bisa terbaca. Ia pun mulai mencoba menulis lagi, tapi sayang angsa-angsa itu sudah telanjur pergi.
Gwangsanyungma
Gwangsanyungma (광산융마) merupakan sebuah puisi yang ditulis oleh Shin Gwangsu, seorang penyair pada masa Dinasti Joseon. Syair ini merupakan sebuah lagu sichang yang dilantunkan dengan musik seperti layaknya sebuah lagu. Ia menulis syair ini setelah terinspirasi dari seorang penyair Cina terkenal bernama Du Fu. Du Fu menulis syair tentang dirinya yang kesepian di masa tua yang menyedihkan karena ia tidak bisa pulang ke kampung halamannya karena masih ada perang di sana. Shin yang terinspirasi dengan puisi ini lalu menuangkannya ke dalam karya dengan judul Gwangsanyungma.
Begitu tenangnya sungai di musim gugur hingga ikan-ikanpun kedinginan
Seseorang berdiri sendiri di gubuk Jungseonru di tengah tiupan angin barat
Bunga-bunga plum mekar menghiasi dunia, suara seruling senja terdengar
Di sisa hidupku, aku ikuti anjing putih dengan tongkatku
Dangsanpuri
Dulu, di setiap desa ada tempat dewa pelindung yang disebut Dangsan (당산). Dangsan berarti gunung atau bisa juga diartikan sebagai sebuah pohon tua yang besar. Pada hari raya atau acara penting desa, seluruh penduduk desa akan berkumpul di sana untuk mengadakan ritual. Setelah itu mereka bermain musik dan bersenang-senang dengan menyanyikan lagu Dangsanpuri. Zaman dulu orang-orang percaya bahwa setiap ruangan di dalam rumah dijaga oleh seorang dewa pelindung yang membuat penghuni rumah merasa lebih aman. Mereka adalah Dewa Seongju yang melindungi ruang tamu dan Dewa Jowang yang menjaga dapur. Ada juga Dewa Mun, sang penjaga pintu dan Dewa Cheuk yang menjaga kamar mandi. Dewa Dangsan, sang pelindung desa, ternyata bukan hanya satu. Dalam lagu Dangsanpuri yang dinyanyikan para penduduk desa itu, nama semua Dewa Dangsan yang melindungi desa disebut dan orang-orang berdoa kepadanya untuk mengusir roh jahat dan memberi mereka keberuntungan.
2023-09-21 16:20:46
2023-09-14 15:10:37
2023-09-18 16:31:52