Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Istri tukang kayu yang setia

2018-01-10

Istri tukang kayu yang setia
Pada zaman dahulu kala seorang raja yang sangat tamak, galak, memerintah dengan sewenang-wenang, dan kejam.

Dia sangat gemar mengunjungi kandang kuda khusus untuk militer.

Suatu hari, sang raja mendengar kabar bahwa tukang kayu kerajaan memiliki istri yang cantik jelita.

Sang raja memanggil tukang kayu tersebut dan menyuruhnya membuat kandang kuda yang baru.

"Saya memerlukan sebuah kandang kuda baru. Kamu harus bisa membuatnya dalam waktu sebulan."

"Ya, Yang mulia. Saya akan berusaha membangun kandang kuda yang bagus."


Si tukang kayu membuat kandang kuda dengan rajin. Namun sang raja dengan kekuasaannya memerintahkan secara diam-diam agar para pekerja yang bekerja dengan tukang kayu itu memperlambat pekerjaan pembuatan kandang kuda tersebut.

Akhirnya, si tukang kayu tidak dapat menyelesaikan kandang kuda yang diinginkan raja pada waktu tepat.

Si tukang kayu dipanggil raja untuk menghadapinya.

"Kamu sudah selesai membangun kandang saya?"

"Eh.... Yang Mulia! Maafkan saya. Kandangnya belum bisa diselesaikan."

"Apa? Kamu melanggar perintah raja? Beraninya kamu! Kamu mau saya hukum ya?"

"Yang mulia, maafkan saya. Berikan saya sedikit waktu lagi. Saya akan menyelesaikannya."

"Tidak bisa! Waktu sebulan sudah kamu sia-siakan."


Tukang kayu dihukum oleh sang raja. Sang raja dengan kejamnya mencopot kedua matanya, lalu mengusirnya dengan menaruhnya di atas perahu kecil.

Perahu itu pun bergerak terbawa gelombang.

Setelah itu, sang raja memanggil istri tukang kayu dan memberitahukan bahwa suaminya sudah meninggal dunia.
Sang raja juga menyuruh istri si tukang kayu menjadi dayang untuk melayani raja di kerajaannya.

Istri tukang kayu menerima tawaran sang raja.

"Saya hanya seorang istri tukang kayu biasa. Mengapa saya harus menolak menerima kesempatan baik ini? Tapi sekarang ini, kondisi saya sedang tidak suci. Jadi, izinkan saya mengasingkan diri untuk menyucikan diri saya terlebih dahulu, nanti saya akan kembali lagi."

Sang raja merasa gembira setelah mendengar jawaban dari wanita cantik di hadapannya itu.

Sang raja pun mengizinkannya pulang asalkan kembali lagi.
Karena merasa gembira, sang raja juga memberikannya banyak uang sebagai hadiah.

Akan tetapi, pada malam hari itu juga istri tukang kayu itu naik ke sebuah puncak bukit dekat tempat perahu suaminya dilepas dan mencoba mencari-cari perahu yang dinaiki suaminya sambil menangis.

Kemudian, dia kabur dengan mencuri sebuah perahu. Tidak ada arah yang jelas kemana arah yang dituju istri tukang kayu.
Setelah beberapa lama berlayar, sang istri terdampar di suatu daerah.

"Saya ada di mana sekarang? Tempat ini di mana ya?"

Istri tukang kayu melihat-lihat sekelilingnya. Tiba-tiba dia melihat seorang pria kumal sedang makan sesuatu. Istri tukang kayu mendekati pria itu.

"Permisi pak... Tempat ini daerah apa ya?"

Pria itu pun menoleh ke arah suara wanita yang cantik.

"Maaf... saya juga tidak tahu tempat ini dimana."

Saat melihat wajah pria itu, istri tukang kayu sangat terkejut, karena pria itu ternyata suaminya.

"Suamiku. Kamu di sini? Ini aku, istrimu."

Si tukang kayu tidak bisa melihat istrinya tapi mengenali suaranya.

"Ini suara istriku. Kamu benar istriku? Bagaimana kamu bisa ada di sini?"

Mereka saling berpelukan sambil menangis. Istri tukang kayu pun menceritakan semua yang terjadi pada dirinya hingga mereka berdua bertemu di tempat asing itu dan menceritakan apa yang diperbuat raja kepada tukang kayu.

Kemudian tukang kayu dan istrinya melarikan diri dari negerinya lalu hidup bahagia di negeri lain.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >