Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Beom Naeryeooneun Daemok / Saegarak Byeolgok / Jungtaryeong

#Citra Musik Korea l 2023-09-08

Citra Musik Korea

Beom Naeryeooneun Daemok / Saegarak Byeolgok / Jungtaryeong
Beom Naeryeooneun Daemok
Pansori Sugungga adalah sebuah lagu yang menceritakan kisah tentang seekor kelinci yang tertipu oleh seekor kura-kura masuk ke istana bawah laut. Suatu hari seekor kura-kura melakukan perjalanan ke darat demi menangkap hidup-hidup kelinci yang hatinya dipercaya bisa menyembuhkan penyakit rajanya. Begitu sampai di darat, ia melihat banyak hewan darat sedang berkumpul di kejauhan. Dengan hati-hati, ia mendekati mereka dan mencoba membujuk kelinci agar mau ikut dengannya ke laut. Supaya berhasil, kura-kura memberikan kesan pertama yang baik dengan memanggilnya tuan kelinci. Namun, secara tidak sengaja, ia malah memanggilnya tuan harimau yang membuat seekor harimau besar mendekatinya. Inti cerita dari lagu pansori Sugungga berjudul Beom Naeryeooneun Daemok (범 내려오는 대목) adalah bagaimana harimau itu berlari dengan penuh semangat mendekati kura-kura yang memanggilnya. Irama lagu ini terdengar aneh dan seperti sedikit tidak beraturan karena mengikuti sebuah irama yang disebut irama eotmori.

Saegarak Byeolgok
Lagu Beom Naeryeooneun Daemok atau Saat Harimau Mendekat terdengar agak aneh karena menggunakan ketukan irama yang dalam dunia musik tradisional Korea disebut irama eotmori jangdan. Eotmori jangdan sendiri terdiri dari sepuluh ketukan yang dikelompokkan menjadi dua. Masing-masing kelompok itu terdiri dari lima ketukan dan setiap lima ketukan tersebut terdiri dari rotasi tiga ketukan dan dua ketukan. Karena ketukan-ketukan ini panjangnya tidak sama, musik dalam eotmori jangdan terdengar agak aneh. Ketukannya seperti ini, dang tak dung / dung tak dung (♩♪♩/♩♪♩). Kalau digambarkan dengan hentakan kaki, bukan seperti hentakan langkah kaki yang langkah kaki kiri dan kanannya seirama, tetapi lebih mirip seperti langkah kaki orang yang sempoyongan. Makna kata eot (엇) dalam eotmori jangdan berarti melenceng, miring, atau agak mirip, seperti gaya ketukan irama musiknya yang tidak biasa dan agak aneh. Lagu Saegarak Byeolgok (새가락 별곡) yang ditulis musisi gayageum, Seong Geum-yeon, adalah salah satu musik dengan irama ini.

Jungtaryeong
Dalam dunia musik tradisional Korea, tidak banyak karya musik yang menggunakan irama eotmori jangdan. Dalam kisah pansori, irama eotmori jangdan ini sering digunakan saat karakter utama yang bisa mengubah alur cerita muncul. Beberapa bagian pansori yang menggunakan eotmori jangdan ini adalah bagian dari lagu pansori Sungungga di atas, di mana harimau tiba-tiba muncul mendekati si kura-kura dan seorang tabib Tao yang sedang meresepkan obat dari hati kelinci untuk penyakit raja di kerajaan bawah laut. Selain itu, irama ini juga terdapat dalam lagu Heungboga,  di mana Heungbo dan istrinya yang hidup miskin bertemu dengan biksu Buddha yang bijaksana yang memberi tahu kepada mereka di mana mereka harus membangun rumah agar bisa mendapatkan keberuntungan dan kemakmuran yang melimpah dan bagian dari Simcheongga, di mana seorang biksu Buddha muncul menyelamatkan ayah Simcheong yang buta dan hampir tenggelam. Lagu berjudul Jungtaryeong (중타령) atau Nyanyian Biksu Budha yang dinyanyikan oleh Kim Yul-hee menceritakan tentang bagian dari kisah Heungboga di mana Heungbo dan istrinya bertemu dengan seorang biksu Buddha tua dan bijaksana dan mereka diselamatkan dari kemiskinan.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >