Korea Selatan tumbang dari Indonesia 11-10 lewat babak adu penalti dan otomatis tersingkir dari kualifikasi sepak bola putra Olimpiade Paris, setelah kehilangan pencetak gol terbaik dan pelatih kepala mereka di babak kedua.

Penendang ke-12 Indonesia, Pratama Arhan, mencetak gol setelah tendangan Lee Kang-hee digagalkan oleh Ernando Ari dalam drama adu penalti yang menegangkan pada babak perempat final Piala Asia U-23 Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar hari Kamis (25/04) waktu setempat.

Pertandingan kali ini juga merupakan turnamen kualifikasi AFC menuju Olimpiade Paris. Tiga tim teratas, yakni dua finalis dan pemenang pertandingan perebutan tempat ketiga akan mendapatkan posisi di Olimpiade, sementara tim peringkat keempat akan menghadapi Guinea dalam pertandingan playoff antarbenua.

Dengan absennya Korea Selatan di semifinal, maka rekor Korea Selatan dalam kompetisi di turnamen sepak bola putra Olimpiade telah berakhir di angka sembilan.

Korea Selatan harus bermain dengan 10 pemain pada menit ke-70 ketika Lee Young-jun, pencetak gol terbanyak di pertandingan ini dengan tiga gol, mendapat kartu merah langsung karena melakukan pelanggaran keras terhadap Justin Hubner. Kemudian sekitar 7 menit memasuki waktu tambahan babak kedua, pelatih kepala Korea Selatan Hwang Sun-hong juga diusir keluar lapangan setelah berdebat dengan wasit Shaun Evans.

Sementara itu pelatih kepala Indonesia kelahiran Korea Selatan, Shin Tae-yong, mengalahkan negara asalnya untuk pertama kalinya, dan kini tinggal selangkah lagi untuk membawa Indonesia ke Olimpiade pertama sejak 1956.