Saat musim gugur, banyak orang merasa kesepian dan kadang merasakan gejala yang mirip dengan gejala depresi. Menurut hasil penelitian, fenomena ini terjadi karena berkurangnya sinar matahari yang diterima kulit saat musim gugur. Akibatnya, produksi serotonin atau yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan di dalam tubuh juga semakin menurun. Sangryeongsan (상령산) adalah musik dengan permainan seruling solo dengan tempo lambat yang sangat pas untuk didengarkan dengan tenang sambil merasakan sinar matahari di musim gugur. Lagu ini merupakan lagu pertama dalam kumpulan lagu yang biasa disebut yeongsanhoesang. Kumpulan lagu ini terdiri dari sembilan lagu yang diawali dengan lagu bertempo lambat kemudian secara bertahap makin cepat dan lebih menyenangkan. Sangryeongsan sebagai lagu pertama dari kumpulan 9 lagu itu seringkali dimainkan secara solo karena cocok dinikmati saat tenang dan sepi, khususnya bila dimainkan secara solo dengan alat musik seruling piri. Karakter dari suara seruling yang kuat namun elastis sangat cocok dengan suasana langit musim gugur.

Sangryeongsan merupakan salah satu musik jeongak atau musik istana dengan tempo yang sangat lambat. Dahulu, orang-orang yang menyukai jenis musik ini berkumpul di sebuah ruang khusus yang disebut pungryu dan bermain musik bersama-sama. Di ruangan ini mereka biasanya bermain musik gagok, yeongsanhoesang dll. Oleh karena itu, musik yang dimainkan di ruang ini juga disebut sebagai musik pungryu, seperti nama tempat bermainnya. Permainan musik yeongsanhoesang sebenarnya tidak hanya terdiri dari sembilan lagu saja, tetapi ada tambahan tiga set musik dengan judul Cheonnyeonmanse (천년만세) di bagian penutupnya. Tetapi para pemain musik yang biasanya bermain musik rakyat atau musik minsokak akan merasa sayang kalau hanya menyelesaikan permainannya dengan dua musik itu saja. Mereka biasanya akan menambahkan satu permainan musik lagi dengan judul Namdogutgeori (남도굿거리). Berbeda dengan lagu Sangryeongsan yang dimainkan dengan seruling piri solo yang suaranya kuat dan bertenaga, Namdogutgeori memiliki nuansa yang lebih hidup dan lebih ceria.

Suryongeum (수룡음 ) artinya adalah suara naga di dalam air. Lagu ini sering dimainkan dengan duet dua alat musik, danso dan saenghwang. Saenghwang adalah satu-satunya alat musik tradisional Korea yang dapat menghasilkan nada akor atau kombinasi tiga nada atau lebih yang bersuara sama dalam satu oktaf. Alat musik ini terbuat dari kumpulan batang bambu dengan panjang yang bervariasi dan disatukan ke sebuah tabung seperti bola yang ada di dalamnya. Banyak orang yang menyebut alat musik ini mirip dengan bentuk burung phoenix dengan sayap yang terlipat. Saat alat musik ini ditiup, pelat besi di dalam pipa bambu itu akan bergetar dan mengeluarkan bunyi metalik. Warna suara yang dihasilkan sangat berbeda dengan alat musik bambu lain, seperti alat musik daegeum, piri, maupun danso. Oleh karena itu, orang-orang zaman dulu menggambarkan suara alat musik saenghwang ini seperti suara burung phoenix. Bunyi alat musik ini bila dipadukan dengan melodi danso yang tinggi dan jernih akan sangat selaras satu sama lain.