Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Jindo Dasiraegi / Hajik Sori & Amitabul / Ssitgimgeori

#Citra Musik Korea l 2023-12-01

Citra Musik Korea

Jindo Dasiraegi / Hajik Sori & Amitabul / Ssitgimgeori
Jindo Dasiraegi
Dahulu orang-orang di pedesaan Korea biasanya meninggal di rumahnya sendiri. Lalu semua tetangga dan warga desa akan menggelar upacara pemakaman beramai-ramai. Saat banyak orang meninggal, dalam setahun mereka bisa sampai beberapa kali menggelar upacara ini. Di wilayah Jindo tradisi pemakaman jenazah seperti ini disebut dengan Jindo Dashiraegi (진도 다시래기). Di wilayah Jindo, sehari sebelum keranda jenazah diberangkatkan, orang-orang akan berkumpul dan memainkan permainan teatrikal yang disebut Jindo Dashiraegi. Mereka bernyanyi, memainkan alat musik, dan bahkan memainkan permainan teatrikal yang agak tabu. Di bagian akhir treatikal itu ada adegan bayi lahir. Konon adegan ini mengandung makna atau harapan bagi keluarga yang sedang berduka, bahwa keluarga mereka yang sudah meninggal akan segera lahir kembali lagi ke dunia ini.

Hajik Sori & Amitabul
Dahulu masyarakat Korea masih menggunakan keranda panggul yang disebut sangyeo untuk membawa jenazah. Keranda ini dihiasi pita dan bunga warna-warni, mirip tandu pengantin yang ditandu beberapa laki-laki. Meskit terdengar aneh, orang-orang menganggap ini adalah kemewahan terakhir yang bisa dinikmati di dunia oleh almarhum. Dalam prosesi membawa jenazah ini pun diiringi dengan nyanyian-nyanyian. Dan menyanyikan lagu ini bisa membantu para pemanggul keranda jenazah menjaga kecepatan dan kekompakan saat melewati jalan sempit dan berbatu. Irama dan tempo dari lagu yang dinyanyikan bisa membantu pengaturan nafas dan kekompakan langkah para pemanggul. Lantunan lagu dengan lirik tentang ajaran kehidupan dan kematian yang terdengar sampai baris belakang pengiring jenazah juga bisa membuat mereka merefleksikan kehidupan mereka sendiri. Harapannya mereka akan menjalani kehidupan ini dengan lebih baik. Hajik Sori dan Amitabul merupakan lagu yang dinyanyikan dalam prosesi pemakaman di wilayah Jindo. Hajik Sori yang berarti lagu perpisahan dinyanyikan saat peti mati meninggalkan desa, sedangkan Amitabul adalah lagu doa agar orang yang meninggal dimudahkan dalam menuju kehidupan yang abadi.

Ssitgimgeori
Jindo Ssitgim-gut adalah ritual atau upacara untuk mendoakan jenazah agar jalannya menuju alam surga dipermudah. Upacara ini dimulai dengan ritual mendoakan keluarga yang berduka agar panjang umur dan selalu sehat, kemudian dilanjutkan ritual Jeseok-gut untuk memohon kesejahteraan dan kemakmuran. Ada juga upacara Gopuri, ritual di mana dukun pemimpin ritual melepaskan ikatan kain putih panjang di persendian jenazah yang melambangkan proses melepaskan dendam yang sudah lama terpendam di hati almarhum. Ssitgim-gut atau upacara pembersihan ini dipimpin oleh seorang dukun perempuan yang menggunakan tiruan tubuh jenazah untuk dibersihkan dengan sapu dan air suci yang melambangkan penghapusan dendam dan kesedihan yang dimiliki oleh almarhum. Prosesi terakhir dari upacara pembersihan ssitgim-gut ini adalah prosesi membukakan jalan menuju alam akhirat. Selembar kain putih panjang dibentangkan di atas lantai dan di atasnya dilewati miniatur kecil yang melambangkan jiwa orang yang meninggal diantarkan ke alam akhirat. Prosesi ini adalah untuk menunjukkan kepada orang-orang yang mengikuti prosesi bahwa orang yang meninggal telah pergi ke alam akhirat dengan tenang. Lagu Ssitgimgeori biasanya dinyanyikan saat upacara Jindo Ssitgim-gut.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >