Acara penanaman pohon pinus disebut sebagai salah satu adegan yang paling berkesan pada pertemuan puncak antar-Korea pada tgl.27 April lalu. Pohon itu ditanam di atas apa yang disebut ‘jalan kawanan sapi’ dekat garis demarkasi militer yang memisahkan kedua Korea. Jalan itu pernah digunakan ketika mendiang ketua kehormatan Grup Hyundai, Chung Ju-yung memimpin kawanan sapi ke Korea Utara pada tahun 1998.

Untungnya kebijakan pemerintahan Kim Dae-jung membantu menciptakan suasana positif bagi kerjasama ekonomi bilateral. Mengikuti momentum itu, Chung mempertimbangkan mengangkat kawanan sapi ke kampung halamannya, Asan-ri, Tongchon, provinsi Gangwon saat ini di Korea Utara. Menggunakan uang yang dicuri ayahnya sebanyak 70 won hasil penjualan sapi, Chung menghadapi tantangan baru berulang kali di Korea Selatan untuk mengembangkan Grup Hyundai menjadi perusahaan global. Dan 66 tahun setelah dirinya meninggalkan rumah, dia berangkat ke Korea Utara dengan antrean panjang truk pengangkut sapi, untuk membayar seribu kali kesalahannya di masa muda pada mendiang ayahnya.

Pada tgl.27 Oktober, Chung mengirimkan 501 sapi gelombang kedua ke Korea utara. Hingga tahun 2000, Chung mengunjungi Korea Utara selama 8 kali dan bertemu dengan mantan pemimpin Korea Utara Kim Jong-il sebanyak tiga kali. Saat dia meninggal pada tahun 2001 pada usia 86 tahun, Pyongyang mengirim utusan bela sungkawa ke Selatan. Sayangnya kerja sama ekonomi antarKorea menyusut setelah tenggelamnya kapal laut Korea Selatan Cheongan di tahun 2010 dan serangan artileri Korea Utara ke pulau perbatasan Korea Selatan Yeonpyeong di tahun yang sama. Melihat kembali di tahun 1998, benih yang ditanam seorang pebisnis 20 tahun lalu, sedang tumbuh dalam bentuk kerja sama ekonomi antar Korea, yang siap untuk dilanjutkan.