Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Sejarah

Bakti Kim Dae-seong

2018-10-31

ⓒ Getty Images Bank

Pada zaman Kerajaan Shilla hiduplah seorang anak laki-laki bernama Kim Dae-seong di desa Moryangri.


Kim yang masih anak-anak sangat berbakti kepada orang tuanya.


Pada suatu hari, seorang biksu bernama Jeomgae mendatangi rumah milik pria bernama Bok-an, tempat ibu Kim Dae-seong bekerja sebagai pembantu rumah tangga.


Biksu : Permisi, saya datang untuk meminta sedekah. Jika Tuan memberi sedekah untuk kuil saya, Budha akan membalasnya dengan berkah melimpah.


Bok-an : Tentu saya bersedia bersedekah. Apakah cukup 50 helai kain rami untuk Anda?


Biksu : Budha pasti gembira dengan kedermawanan Anda. Sang Budha akan membuat Anda menjadi lebih kaya dari sekarang.


Kim Dae-seong yang sedang bermain sempat mendengar ucapan biksu Bok-an dari luar. Ia kemudian menuju ke dapur untuk menemui ibunya.


Kim Dae-seong : Ibu, ibu... kalau kita memberikan sesuatu kepada Budha, Budha membalasnya puluhan ribu kali. Kita hidup miskin seperti ini mungkin karena tidak melakukan perbuatan baik pada kehidupan sebelumnya.


Sang ibu tertegun melihat perkataan Kim Dae-seong yang masih kecil namun bijaksana.


Kim Dae-seong : Ibu, kalau kita bersedekah dengan memberikan kebun kita, mungkin Budha akan berbaik hati memberikan rezeki yang melimpah.


Sang Ibu terharu mendengar perkataan anaknya. Ia pun setuju untuk memberikan satu-satunya lahan bercocok tanam milik mereka sebagai sedekah kepada kuil Budha.


Namun sayangnya, beberapa hari kemudian si kecil Kim Dae-seong meninggal dunia.


Pada hari kematian Kim, di rumah kanselir Kim Mun-ryang terdengar gema suara yang misterius.


"Seorang bocah bernama Dae-seong dari desa Moryangri akan lahir kembali di keluarga Anda ~~"


Tidak lama kemudian, istri Kim Mun-ryang hamil dan melahirkan seorang bayi laki-laki.


Bayi itu lahir dengan memegang sebuah papan emas bertuliskan 'Dae-seong'.


Kim Mun-ryang yang sebelumnya mendengar kabar kematian Kim Dae-seong yang meninggal di desa Moryangri, percaya bahwa ia telah lahir kembali di keluarganya.


Kim Mun-ryang membawa ibu Kim Dae-seong dari desa Moryangri ke rumahnya agar dapat tinggal bersama dengan anaknya.


Waktu berlalu dan Kim Dae-seong pun tumbuh dewasa.


Setelah dewasa Kim Dae-seong membangun dua kuil budha untuk dua keluarga orang tuanya, yakni ibu dari kehidupan sebelum terlahir kembali dan orang tuanya saat ini.


Kuil untuk ibu di kehidupan sebelum terlahir kembali bernama Kuil Seokgulam, sementara kuil untuk orang tuanya sekarang bernama Kuil Bulkguksa.


Kedua kuil Budha ini merupakan aset budaya yang terkenal dari Kerajaan Shilla dan saat ini bisa kita lihat di daerah Gyeongju.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >