Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Sejarah

Ratu Seondeok dan Observatorium Cheomseongdae

2018-11-21

© Getty Images Bank

Pada zaman Kerajaan Shilla hiduplah seorang ratu bernama Seondeok. 


Sejak kecil, dia diketahui memiliki kecerdasasan dan sikap bijaksana.


Setelah memimpin kerajaan sebagai seorang ratu, dia selalu berupaya untuk membuat negaranya berkembang dan rakyatnya hidup dengan damai dan sejahtera.


Ratu Seondeok selalu memperhatikan rakyatnya yang miskin dan lemah dengan membuat berbagai kebijakan dan sistem yang mendukung kalangan miskin.


Meskipun demikian, suatu ketika banjir besar datang menghantam kerajaannya.


Ratu Seondeok : Rakyatku! Banjir besar ini sangat merugikan kerajaan kita. Kita juga gagal panen karena musim kemarau yang panjang. Saya putuskan untuk tidak menarik pajak dari rakyat!


Rakyat : Ratu kita orangnya sangat baik hati ya!


Rakyat : Iya dia sangat mencintai rakyatnya.


Rakyat : Benar! Tapi saya kasihan karena sepertinya dia terlalu sibuk memerintah sampai-sampai tidak menikah.


Atas musibah dan cuaca yang tidak menentu, Ratu Seondeuk akhirnya berpikir bahwa dia harus mampu mengamati gejala alam. 


Jika mampu mengamati gejala alam, dia yakin bahwa pertanian dan panen untuk rakyat akan melimpah.


Ratu yang bijaksana itu akhirnya memutuskan untuk membuat sesuatu yang dapat membantu rakyatnya bertani.


Ratu Seondeok : Buatlah sebuah observatorium yang dapat mengamati benda-benda langit. Alat itu akan berguna untuk memantau cuaca.


Sesuai dengan perintah Ratu Seondeok, para ilmuwan dan pekerja mulai membangun sebuah observatorium.


Pekerja : Ilmuwan, bagaimana kami harus membangun observatorium itu?


Ilmuwan : Hai pekerja, kita harus membangun observatorium yang mampu mengamati cuaca! Tapi  juga harus memiliki lambang yang menunjukan semangat kerajaan kita.


Pekerja : Setuju tuan! Bagaimana kalau observatorium itu memiliki 27 tingkat karena ratu kita adalah pemimpin Shilla yang ke-27.


Ilmuwan : Baik, ide bagus. Kita juga akan menggunakan 365 batu untuk melambangkan satu tahun.


Melalui beberapa kali diskusi dan pembahasan, para ilmuwan dan pekerja akhirnya menyelesaikan rancangan observatorium itu.


Mereka kemudian melakukan pembangunan baik siang maupun malam.


Sesuai dengan kepercayaan Korea pada zaman itu, di mana langit berbentuk bulat, sementara bumi berbentuk segi empat, maka fondasi bangunan dibuat berbentuk segi empat, sementara bangunan utama berbentuk bulat.


Pembangunan observatorium yang benama Cheomseongdae itu akhirnya selesai bertepatan dengan bulan purnama.


Ratu Seondeok keluar dari istana untuk melihat bangunan baru itu. 


Begitu melihat Cheomseongdae yang berdiri di bawah purnama yang terang, ratu Seondeok menangis karena merasa haru sekaligus gembira.


Ratu Seondeok : Akhirnya observatorium ini selesai. Rakyat saya dapat terlepas dari kesengsaraan akibat banjir dan kemarau. Tugas saya pun sudah selesai.


Ratu Seondeok : Terima kasih atas usaha dan kerja keras semua ilmuwan dan pekerja selama ini. Meskipun saya tidak ada, jangan berhenti mengamati langit.


Beberapa saat kemudian, Ratu Seondeok meninggal dunia karena sakit. 


Meskipun ratu yang baik hati itu telah meninggal, para ilmuwan tetap mengamati bintang-bintang di dalam Cheomseongdae secara bergiliran, dan mencatat hasilnya sehingga banjir dan kemarau dapat dicegah.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >