ⓒYONHAP News

Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk mengirim tentaranya ke Selat Hormuz dengan cara memperluas ruang lingkup misi regional pasukan Cheonghae yang telah bertugas di Teluk Aden. Dengan demikian, pemerintah Korea Selatan bermaksud untuk memenuhi permintaan Amerika Serikat agar Korea Selatan bekerja sama dengannya dalam menjaga keselamatan pelayaran dan juga meminimalkan kerusakan hubungan dengan Iran.

Meskipun tidak diminta oleh Amerika Serikat sekalipun, keselamatan pelayaran di Selat Hormuz sebenarnya merupakan kepetingan bagi Korea Selatan sendiri. Wilayah itu merupakan lokasi penting sebagai jalur distribusi minyak untuk sekitar 70 persen pasokan minyak yang diimpor oleh Korea Selatan. Kapal asal Korea Selatan melewati selat itu sebanyak 900 kali dalam satu tahun. Selain sebagai jalur distribusi minyak tersebut, keselamatan pelayaran juga penting bagi warga dan kapal laut Korea Utara.

Lebih luas lagi, keselamatan pelayaran di Selat Hormuz merupakan unsur penting yang dapat mengendalikan kestabilan harga minyak dunia. Seperlima dari jumlah konsumsi minyak di seluruh dunia didistribusikan melalui Selat Hormuz. Ketidakstabilan di Selat Hormuz dapat menggoyahkan harga minyak dunia dan hal itu tentunya akan memberikan dampak buruk bagi perekonomian dunia. Korea Selatan yang bergantung pada ekspor dan impor akan memperoleh dampak yang lebih besar. Oleh karena itu, pengiriman tentara Korea Selatan dapat dikatakan berdasarkan pertimbangan unutk mengutamakan kepentingan negaranya sendiri.

Di samping itu, keputusan pemerintah Korea Selatan itu merupakan satu-satunya pilihan dengan mempertimbangkan aliansi dengan Amerika Serikat. Korea Selatan dan Amerika Serikat sebagai negara  sekutu wajib menjaga satu sama lain dari ancaman militer.

Keselamatan pelayaran di Selat Hormuz memang bukan kewajiban sebagai negara sekutu. Akan tetapi, jika menolak permintaan Amerika Serikat, hal itu akan merusak nilai aliansi. Dari sisi itu, pengiriman tentara Korea Selatan ke Selat Hormuz tidak dapat dihindari.

Di sisi lain, Korea Selatan berhubungan baik dengan Iran dan berbagi banyak kepentingan dalam berbagai bidang, khususnya bidang ekonomi. Selain itu, Iran juga penting sebagai pusat dari negara-negara di Timur Tengah. Jika merusak hubungan dengan Iran untuk membantu Amerika Serikat, Korea Selatan juga akan mendapat kerugian yang besar.

Iran telah mengemukakan pendapatnya yang menolak pasukan atau kapal angkatan laut dari negara lain ke Selat Hormuz. Sikap Iran tersebut dipandang wajar dari segi pertahanan negaranya. Meskipun demikian, keselamatan pelayaran juga penting bagi masyarakat internasional. Meskipun Iran mengungkapkan kekhawatirannya kepada pemerintah Korea Selatan terkait pengiriman tentaranya, tapi pihaknya setuju untuk mengatur dan mengontrol hubungan antara Korea Selatan dan Iran. Artinya, Iran tidak menginginkan kerusakan hubungan bilateral dengan Korea Selatan.

Sementara itu, ada pihak yang menganalisis bahwa keputusan pemerintah Korea Selatan terkait pengiriman tentara mungkin akan berpengaruh positif pada masalah-masalah yang sedang dihadapi Korea Selatan dan Amerika Serikat. Namun, pemerintah Korea Selatan menegaskan keputusannya tersebut tidak berkaitan dengan isu-isu lain seperti perundingan pembagian biaya pertahanan dan kerja sama dalam isu nuklir Korea Utara.

Perundingan pada dasarnya merupakan satu kompromi berupa serah-terima keuntungan dan kerugian satu sama lain. Pengiriman tentara Korea Selatan tentu saja menguntungkan Amerika Serikat yang mengupayakan kerja sama masyarakat internasional demi keselamatan pelayaran di Selat Hormuz. Oleh sebab itu, Korea Selatan juga akan mendapatkan beberapa konsesi dari Amerika Serikat terkait beberapa masalah yang ada saat ini.