Beberapa hari lalu adalah Ipchun yang merupakan salah satu musim di kalender tradisional Korea. Ipchun adalah awal musim semi. Walaupun udara di Korea saat ini masih dingin sekali, namun musim semi sudah mulai dengan datangnya Ipchun, sehingga masyarakat Korea menunggu datangnya udara yang hangat.
Masyarakat Korea memiliki kalender musim tradisional yang terdiri dari 24 musim sepanjang tahun, dan masing-masing memiliki tradisi dan makanan khasnya. Pada saat Ipchun, masyarakat Korea menempelkan tulisan menyambut musim semi di pintu depan rumah masing-masing dan melakukan pembersihan rumah dan mempersembahkan sesajen kepada dewa-dewi agar mereka dapat menjalankan seluruh proses kehidupan dengan baik pada tahun itu. Selain itu, ada beberapa makanan yang selalu disantap pada saat Ipchun. Diantaranya Osinchae dan Myeongtaesundae. Osinchae adalah lima jenis tumbuhan liar yang baru tumbuh di awal musim semi dan Myeongtaesundae adalah masakan ikan polack dengan isi yang diisi seperti pangsit. Ikan polack kaya dengan vitamin A sehingga baik untuk kesehatan mata dan menghilangkan rasa lelah. Menurut ilmu kesehatan oriental, ikan polak memiliki sifat panas sehingga dapat mencegah penurunan daya tahan tubuh dan meningkatkan pencernaan dan peredaraan darah. Dengan masakan ikan yang memiliki banyak kandungan gizi ini, masyarakat Korea di zaman dahulu ingin memenuhi gizi pada saat semua isi dunia mulai bangkit dan hidup kembali.

Bahan-bahan
1 ekor ikan polack
50g toge
50g sawi putih
50g daging babi/sapi digiling
100g tahu
1/2 sdt tepung beras ketan
1/2 sdt bawang putih dicincang halus
1 sdt daun bawang dipotong halus
sedikit garam dan lada