Akhir pekan lalu, tepatnya hari Sabtu lalu masyarakat Korea menyambut hari Jeongwol Daeboreum, yaitu hari bulan purnama pada hari ke-15 di bulan pertama dalam kalender musim di Korea. Hari itu merupakan salah satu hari istimewa yang dirayakan masyarakat Korea di zaman dulu.
Pada hari itu bulan purnama penuh yang paling bulat dapat disaksikan sepanjang malam, dan bulan itu dianggap sebagai lambang kesuburan bagi masyarakat petani. Oleh sebab itulah hari itu dirayakan secara besar-besaran seperti halnya hari raya. Akan tetapi, di zaman modern sekarang perayaan Jeongwol Daeboreum tidak begitu ramai dan lengkap. Walaupun demikian sebagian tradisi Jeongwol Daeboreum tetap dilaksanakan masyarakat Korea baik di perkotaan maupun perdesaan. Salah satunya adalah Ogokbab, makanan khas untuk Jeongwol Deaboreum. Ogokbab adalah nasi dari 5 jenis padi-padian dan dimakan dengan 9 jenis oseng-oseng sayur. Ogokbab berasal dari Yakbab yang menjadi sesajen buat burung gagak pada Dinasti Silla. Yakbab biasanya dibuat dari berbagai jenis bahan mahal seperti kurma, biji pinus, buah berangan, dan lainnya. Akan tetapi rakyat jelata tidak sanggup mendapatkan bahan-bahan semahal itu sehingga mereka memasak Ogokbab dari padi-padian yang mudah didapatkan. Lima jenis padi-padian untuk Ogokbab adalah beras kentan, milet, sorgum, kacang merah, dan kacang hitam. Menyantap Ogokbab pada hari bulan purnama pada hari ke-15 di bulan pertama bertujuan untuk mengharapkan kesuburan pertanian pada tahun itu. Pada zaman dahulu masyarakat membagi-bagikan Ogokbab yang dimasak kepada tetangga dengan harapan memperoleh rezki berdasarkan kepercayaan bahwa memakan 3 kali Ogokbab yang dimasak orang bermarga lain akan mendatangkan berkah. Walaupun ada banyak tradisi pada hari Daeboreum, namun Ogokbab menjadi lambangnya dan masih banyak rumah tangga yang memasaknya pada hari Daeboreum. Bahan-bahan :
Bahan-bahan
1 buah labu
100g beras
100g beras ketan
20g milet
20g sorgum
20g kacang merah
20g kacang hitam