Musim semi pada umumnya dianggap sebagai awal kehidupan. Semua jenis tumbuhan yang “mati suri” musim dingin mengeluarkan tunas baru, daun hijau dan bunga. Oleh sebab itu banyak orang juga cenderung ingin memulai sesuatu yang direncanakan atau diinginkan pada musim ini. Maka suasana musim semi di Korea relatif aktif dan bersemangat.
Dalam hal makan juga masyarakat Korea ingin menyantap makanan baru yang dapat menambah energi dan semangat serta aktivitas mereka pada musim semi. Untuk memenuhi keinginan itu, ibu-ibu rumah tangga menyediakan masakan, khususnya dari bahan-bahan yang banyak terdapat di musim semi. Bahan-bahan itu kebanyakan adalah sayur-sayuran yang baru tumbuh pada musim semi ini. Sayuran di musim semi sangat menyenangkan mata dan hidung kita selain memanjakan lidah. Salah satu bahannya adalah peterseli atau Minari dalam istilah bahasa Korea. Jenis sayur hijau ini tumbuh di tanah lembab, daun dan batangnya mengeluarkan wangi yang khas. Pada umumnya tumbuhan Minari berasa manis dan pedas serta bersifat dingin. Minari ini termasuk makanan alkari dan mengandung vitamin A, B, dan C, mineral, protein, dan kalsium. Minari berfungsi untuk membersihkan zat racun dalam tubuh, mencegah penyakit paru-paru, menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Di Korea sayur hijau ini dimakan sebagai lalapan, digoreng, atau dimasak dengan bumbu-bumbu.

Bahan-bahan
80g daging sapi
30g Minari
1 buah cabai merah
2 butir telur
* bahan saus
1 sdm Gochujang
1 sdm cuka
1 sdm gula pasir