Pada musim semi di Korea kita akan dapat menemukan banyak sayur-sayuran yang segar dan bergizi. Sehingga meja makan masyarakat Korea diwarnai sayuran hijau dan harum. Tetapi, kadang-kadang Kimchi segar sulit ditemukan di atas meja makan, sementara ada beberapa orang yang meminta Kimchi segar.
Pada musim serba hijau dan segar ini Kimchi yang dihidangkan di sebagian besar rumah tangga adalah yang tidak segar, memiliki aroma tajam, dan berasa asam sekali. Hal itu disebabkan kebanyakan Kimchi dibuat pada awal musim dingin tahun sebelumnya saat Gimjang untuk persediaan buat musim dingin. Kimchi yang dibuat kadang kala terlalu banyak sehingga sering tidak dihabiskan. Ada yang banyak orang yang kurang menyukai Kimchi yang tidak segar lagi karena rasanya kurang enak. Pada saat itu ibu rumah tangga menyediakan Kimchi baru, tapi Kimchi itu bukan yang biasa kita kenal. Kimchi itu disebut Geotjeri dan dibuat dengang resep yang sederhana. Berbeda dengan Kimchi biasa, Geotjeri dibuat dalam jumlah sedikit, dan tidak menjalani proses fermentasi. Bumbu-bumbu yang dipakai dan cara memasaknya hampir sama dengan Kimchi, tapi kimchi sederhana yang disebut Geotjeri ini lebih dekat dengan lauk sayur yang lainnya. Geotjeri biasanya dimasak sepanjang tahun dengan sayur putih, tapi pada musim semi Geotjeri sering dimasak dari sayur putih muda yang bernama Bomdong. Sayur ini tumbuh di ladang pada musim dingin sehingga daunnya tidak besar seperti sawi putih dan warnanya pun tidak putih. Bomdong lebih manis daripada sawi putih dan memiliki lebih banyak air dan asam amino sehingga cocok untuk dimasak Geotjeri pada musim semi sebelum masa memasak Kimchi sawi putih yang baru.

Bahan-bahan

250g Bomdong
1/4 buah bawang bombay
3 sdm bubuk cabai merah
3 sdm cairan terasi ikan teri
1 sdm air
2 sdm daun bawang dipotong halus
1 sdm bawang putih dicincang halus
1 sdm gula pasir
1/2 sdm minyak wijen
1 sdm biji wijen