Jika tinggal di luar negeri dalam dalam waktu lama maupun pendek, maka hal yang terasa sangat sulit untuk beradaptasi mungkin adalah makanan. Ada beberapa makanan setempat cocok bagi lidah mereka tapi masalah makan tetap bisa menjadi halangan dalam kehidupan di luar negeri.
Beruntung sekali kalaumereka bisa memasak dan menemukan bahan-bahan masakan yang sudah biasa dengan lidah mereka. Betapa senangnya jika orang Korea yang tinggal di Indonesia menemukan bahan masakan Korea di pasar Indonesia, apalagi bahan itu dipikirkan tidak ada di Indonesia karena di Korea juga tidak mudah menemukannya atau terlalu sederhana bahannya. Salah satunya adalah kucai. Sayur berwarna hijau ini sangat mirip dengan rumput yang terdapat di taman dan halaman rumah. Bagi masyarakat Korea bahan masakan ini memiliki banyak manfaat saat memasak, tapi ada juga orang yang tidak mengenalnya. Dalam masakan Korea kucai paling sering digunakan untuk campuran Kimchi. Selain itu, dibuat untuk bakwan ala Korea yang disebut jeon atau buchimgea, oseng-oseng yang disebut namul, atau bahan tambahan untuk masakan sup. Kucai dikenal bersifat panas dan berasa pedas. Oleh sebab itu bermanfaat untuk menenangkan organ dalam tubuh, menghilangkan rasa panas dalam lambung, dan melindungi bagian lemah dalam tubuh penyantap. Selain itu, kucai dapat menghilangkan darah kotor dan menyembuhkan gangguan pencernaan. Kucai yang memiliki banyak khasiat ini dapat menjadi bahan masakan yang baik. Pada awal musim panas masyarakat Korea suka membuat gorengan dengan kucai ini. Gorengan itu dapat dimasak dengan kucai saja dan juga ditambah beberapa hasil laut seperti cumi-cumi dan kerang. Nama masakan gorengan dari kucai itu adalah Buchujeon. Nah, dalam acara ini saya memperkenalkan Buchujeon.

Bahan-bahan

50g kucai
200g tepung terigu
1 butir telur ayam
1/2 bawang bombay
1 buah cabai hijau
250 cc air putih
sedikit garam
minyak goreng secukupnya