Daun wijen yang disebut Kennip dalam bahasa Korea kini mendapat perhatian masyarakat khususnya mereka yang ingin menurunkan berat badan. Daun wijen yang memiliki aroma khas sering disajikan di atas meja makan masyarakat Korea sebagai lauk atau pelengkap masakan.
Daun wijen paling sering dihidangkan sebagai pelengkap masakan daging atau ikan, berupa lalapan. Di Korea penyantap masakan daging bakar, panggang atau goreng suka memakan daging yang dibungkus dengan selada maupun daun wijen. Memakan daun wijen dan selada bersama dengan daging dapat melengkapi unsur gizi, khususnya vitamin dan mineral yang tidak dimiliki daging. Selain itu, aroma khas daun wijen dapat menetralisasi rasa daging dan ikan yang amis.
Ditambah lagi daun wijen dapat dimasak dengan berbagai cara seperti dioseng-oseng, digoreng, dikukus, dan dibuat kimchi. Di beberapa daerah daun wijen dipakai untuk membuat minuman keras.
Saat ini daun wijen bisa didapat sepanjang tahun seperti sayur-sayuran lainnya karena ditanam di dalam rumah kaca. Akan tetapi daun wijen yang paling nikmat adalah pada musim panas, saat daun wijen tumbuh besar. Masakan dari daun wijen semuanya memiliki aroma yang unik sesuai dengan cara memasaknya juga. Nah, pendengar kali ini saya memperkenalkan Kennipjjim dari daun wijen, yang sering dihidangkan sebagai lauk biasa pada musim panas di Korea. Walaupun dimasak tapi aroma khasnya yang berbaur dengan bumbu-bumbu lain lebih terasa hingga merangsang selera makan. Kalau mau, ikan teri kering bisa dipakai untuk membuat rasanya menjadi lebih kental.

Bahan-bahan

40-50 lembar daun wijen
4 sdm kecap asin
1/2 sdm gula pasir
1 sdm bawang putih dicincang halus
2 sdm daun bawang dipotong halus
1 sdm bubuk cabai merah
1 sdm minyak wijen
100 ml air