Kelezatan sebuah masakan berasal dari bumbu yang digunakan. Bumbu dapur dibutuhkan pada hampir semua masakan. Cukup banyak juga bumbu yang siap pakai di dapur kita dan masing-masing bumbu selalu dipakai saat membuat masakan tertentu untuk menciptakan citarasa masakan itu sendiri.
Masyarakat Korea juga memiliki banyak jenis bumbu, tapi tidak sebanyak bumbu Indonesia. Namun, bumbu-bumbu itu dianggap penting oleh ibu-ibu Korea karena menciptakan rasa khas masakan Korea. Bumbu-bumbu Korea yang khas dan utama adalah kecap asin yang disebut Ganjang, taujo kedelai yang disebut Deonjang, dan taujo cabai merah yang disebut Gochujang. Ketiga bumbu itu menjadi dasar rasa masakan Korea. Untuk itu ibu-ibu Korea menyediakannya dalam jumlah banyak pada musim tertentu yang memiliki kondisi terbaik untuk membuat bumbu itu. Di antaranya taujo cabai merah atau Gochujang biasanya dibuat di musim semi atau musim gugur. Setelah dibuat, Gochujang ini memerlukan 3 -6 bulan untuk menjadi matang. Kemudian itu, Gochujang dipakai untuk berbagai jenis masakan Korea yang berasa lezat. Salah satu masakan yang menggunakan Gochujang ini sebagai bahan utama, yaitu Gochujang Jjigae. Jjigae adalah masakan Korea yang berkuah, sejenis sup tapi kuahnya relatif sedikit dan kental daripada sup yang biasa. Biasanya masakan Jjigae rasanya tajam karena bumbu yang digunakan bersama. Kebanyakan Jjigae itu memiliki bahan-bahan khasnya berupa daging, ikan, tahu, dan sebagainya sehingga namanya pun diberikan sesuai dengan bahan utamanya. Gochujang Jjigae ini bahan utamanya Gochujang dan bahan-bahan apa saja di dalam kulkas dapat menjaji bahan tambahannya. Oleh sebab itu, Gochujang Jjigae bisa dimasak kapan saja, khususnya saat tidak ada cadangan menu apa pun. Walaupun demikian, rasanya cukup enak hingga penyantap bisa menghabiskan semangkuk nasinya.

Bahan-bahan
2 buah kentang
1/2 buah bawang bombai
150g tahu
2 batang daun bawang
1 liter air
10 ekor ikan teri
2 sdm Gochujang
1/2 sdm bawang putih dicincang halus
2 sdm kecap asin